Kapan Waktu Tepat Memulai MPASI? Masih Banyak Orang Tua yang Salah Kaprah
- Freepik
Lifestyle –Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan langkah penting dalam parenting untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 6 bulan ke atas, memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak lagi tercukupi hanya dari ASI atau susu formula. Namun, banyak orang tua masih bingung atau salah kaprah mengenai waktu yang tepat untuk memulai MPASI, sering kali dipengaruhi oleh mitos atau saran tidak akurat dari lingkungan sekitar. Kesalahan dalam menentukan waktu pemberian MPASI dapat berdampak pada kesehatan bayi, mulai dari gangguan pencernaan hingga kekurangan nutrisi.
Artikel ini bertujuan memberikan panduan berbasis fakta tentang kapan waktu yang tepat untuk memulai MPASI, tanda-tanda kesiapan bayi, serta cara menghindari kesalahpahaman umum, sehingga orang tua dapat menerapkan pola asuh yang mendukung perkembangan optimal anak.
Apa Itu MPASI dan Mengapa Penting?
MPASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan sebagai pelengkap ASI atau susu formula. MPASI berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi seperti zat besi, zinc, dan vitamin yang esensial untuk perkembangan fisik, kognitif, dan motorik bayi. Pada usia ini, cadangan nutrisi bawaan lahir, terutama zat besi, mulai menipis, sehingga MPASI diperlukan untuk mencegah defisiensi.
Pemberian MPASI yang tepat waktu mendukung pola asuh yang sehat, membantu bayi belajar mengenal tekstur makanan, dan membentuk kebiasaan makan yang baik. Sebaliknya, pemberian MPASI yang terlalu dini atau terlambat dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti risiko alergi atau gangguan pertumbuhan.
Kapan Waktu Tepat Memulai MPASI?
Menurut rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), MPASI sebaiknya dimulai saat bayi berusia 6 bulan. Pada usia ini, sistem pencernaan bayi sudah cukup matang untuk mengolah makanan padat, dan kebutuhan nutrisi mereka meningkat. Namun, usia saja tidak cukup sebagai patokan. Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda kesiapan bayi, seperti kemampuan duduk dengan sedikit bantuan, menunjukkan minat terhadap makanan (misalnya, memperhatikan orang tua saat makan), koordinasi mata, tangan, dan mulut yang baik, serta berkurangnya refleks menjulurkan lidah. Memulai MPASI sebelum bayi siap dapat mengganggu pola asuh nutrisi yang sehat, sementara menunda terlalu lama dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting.
Kesalahpahaman Umum tentang Waktu MPASI
Banyak kesalahpahaman dalam parenting terkait waktu pemberian MPASI yang masih dipercaya oleh sebagian orang tua. Pertama, ada mitos bahwa MPASI dapat diberikan sebelum usia 6 bulan untuk membuat bayi lebih kenyang atau tidur lebih lama. Faktanya, sistem pencernaan bayi belum siap sebelum 6 bulan, sehingga pemberian dini meningkatkan risiko alergi, diare, atau gangguan pencernaan.
Kedua, sebagian orang tua percaya menunda MPASI hingga lebih dari 6 bulan lebih baik untuk kesehatan bayi. Padahal, penundaan ini dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan zinc, yang berisiko menghambat pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Ketiga, anggapan bahwa bayi yang besar atau gemuk perlu MPASI lebih awal juga keliru, karena berat badan tidak mencerminkan kesiapan sistem pencernaan. Terakhir, mitos bahwa MPASI dini mempercepat perkembangan justru dapat mengganggu pola asuh yang berfokus pada nutrisi seimbang.
Risiko Pemberian MPASI yang Tidak Tepat Waktu
Pemberian MPASI yang tidak sesuai waktu memiliki konsekuensi serius. Jika diberikan terlalu dini, bayi berisiko mengalami alergi makanan, gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare, serta penurunan asupan ASI yang masih sangat penting. Sebaliknya, menunda MPASI terlalu lama dapat menyebabkan kekurangan nutrisi esensial, seperti zat besi, yang berpotensi memicu anemia, gangguan pertumbuhan, atau kesulitan menerima tekstur makanan baru. Dalam jangka panjang, kesalahan ini dapat meningkatkan risiko obesitas, gangguan pola makan, atau masalah perkembangan lainnya, yang dapat memengaruhi efektivitas pola asuh orang tua dalam mendukung kesehatan anak.
Tips Memulai MPASI dengan Benar
Untuk memastikan MPASI dimulai dengan benar, orang tua perlu mengambil langkah yang tepat. Pertama, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk menilai kesiapan bayi. Kedua, mulailah dengan porsi kecil, sekitar 1-2 sendok teh, dan tingkatkan secara bertahap sesuai respons bayi. Ketiga, gunakan bahan makanan tunggal, seperti puree wortel atau apel, untuk memudahkan identifikasi alergi.
Keempat, sesuaikan tekstur makanan dengan usia bayi, mulai dari puree halus hingga tekstur lebih kasar seiring perkembangan kemampuan mengunyah. Terakhir, ciptakan suasana makan yang menyenangkan untuk membangun hubungan positif dengan makanan, mendukung pola asuh yang sehat dan berkelanjutan.
Peran Orang Tua dalam Parenting MPASI
Dalam parenting, peran orang tua sangat penting untuk memastikan keberhasilan pemberian MPASI. Orang tua perlu mengedukasi diri tentang kebutuhan nutrisi bayi berdasarkan usia, menggunakan sumber terpercaya seperti pedoman WHO atau IDAI. Hindari tekanan dari lingkungan sosial atau mitos keluarga yang tidak berdasar, seperti anggapan bahwa MPASI dini membuat bayi lebih kuat.
Pantau respons bayi terhadap makanan baru, seperti tanda-tanda alergi (ruam, muntah) atau perubahan perilaku, dan segera konsultasikan dengan dokter jika diperlukan. Membangun rutinitas makan yang konsisten juga membantu bayi membentuk kebiasaan makan sehat, yang merupakan bagian integral dari pola asuh yang mendukung perkembangan jangka panjang.