Mengenal Hojicha Si Teh Panggang dari Jepang yang Disebut Jadi Pengganti Matcha, Sudah Coba?

Ilustrasi hojicha
Sumber :
  • Freepik]

Lifestyle – Saat berbicara soal tren minuman sehat dari Jepang, matcha sering jadi bintang utamanya. Teh hijau bubuk yang kaya antioksidan ini sudah lebih dulu populer di berbagai belahan dunia. 

Tingkah WNI di Jepang Meresahkan, Baru Sebulan Udah Ketahuan Mencuri

 

Tapi belakangan, muncul satu nama baru yang mulai mencuri perhatian para pencinta teh: hojicha. Dikenal sebagai teh hijau panggang asal Jepang, hojicha kini mulai digemari karena rasanya yang unik, warnanya yang berbeda, dan efeknya yang lebih bersahabat di perut. 

Toge Goreng Betawi Sebenarnya Gak Digoreng, Gimana Rasanya?

 

Beberapa orang bahkan menyebut hojicha sebagai “pengganti matcha” bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau tidak menyukai rasa pahit matcha. Apa sebenarnya hojicha itu? Mengapa teh ini jadi primadona baru? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

WNI Ketahuan Mencuri di Jepang, Influencer Ini Kena Tegur Pemerintah

 

Apa Itu Hojicha?

 

Hojicha adalah jenis teh hijau Jepang yang dipanggang di atas api terbuka. Berbeda dengan matcha atau sencha yang berwarna hijau cerah, hojicha berwarna cokelat kemerahan karena proses roasting-nya. 

 

Daun teh yang digunakan umumnya berasal dari panen akhir (bancha), batang teh (kukicha), atau daun muda (sencha), lalu dipanggang hingga mengeluarkan aroma khas yang hangat dan sedikit smoky.

 

Proses pemanggangan ini membuat hojicha memiliki rasa yang lembut, hampir seperti karamel dengan sedikit aroma kayu. Tak seperti matcha yang cenderung pahit dan kuat, hojicha lebih ringan di lidah dan di lambung.

 

Kenapa Hojicha Disebut Sebagai Pengganti Matcha?

 

Meski sama-sama berasal dari daun teh hijau, hojicha dan matcha memiliki profil rasa, warna, dan efek tubuh yang berbeda. Berikut alasannya mengapa hojicha dianggap sebagai pengganti atau alternatif matcha:

 

1. Lebih Rendah Kafein

 

Proses roasting yang dilakukan pada hojicha menurunkan kadar kafein dalam teh tersebut. Karena itu, hojicha cocok dikonsumsi di malam hari atau untuk orang yang sensitif terhadap kafein.

 

2. Ramah untuk Lambung

 

Matcha kadang terasa terlalu kuat dan asam untuk sebagian orang. Sebaliknya, hojicha lebih smooth dan tidak memicu asam lambung karena sifatnya yang lebih lembut secara alami.

 

3. Aroma dan Rasa yang Unik

 

Hojicha punya karakter rasa yang lebih hangat, earthy, dan roasted. Cocok bagi Anda yang kurang suka rasa matcha yang “hijau” dan kadang pahit.

 

4. Variasi dalam Minuman dan Makanan

 

Hojicha semakin populer dalam bentuk latte, es krim, kue, hingga dessert artisan. Warnanya yang kecokelatan juga memberi tampilan berbeda dari matcha yang hijau terang.

 

5. Lebih Mudah Diterima Lidah Orang Indonesia

 

Beberapa orang Indonesia merasa matcha terlalu “herbal”. Hojicha dengan aroma panggang yang lebih akrab dan mirip kopi, justru lebih mudah diterima oleh pemula atau yang tidak biasa minum teh hijau.

 

Manfaat Kesehatan Hojicha

 

Meski kadar kafeinnya lebih rendah, hojicha tetap mengandung antioksidan dari daun teh. Beberapa manfaatnya antara lain:

 

- Menangkal radikal bebas berkat kandungan katekin

- Membantu relaksasi dan mengurangi stres

- Menjaga kesehatan pencernaan

- Mengurangi risiko tekanan darah tinggi

- Menyegarkan tubuh tanpa membuat jantung berdebar

 

Cara Menikmati Hojicha

 

Salah satu alasan hojicha populer adalah karena fleksibilitasnya. Anda bisa menikmati hojicha dalam berbagai bentuk:

 

- Hojicha Latte – diseduh dengan susu (bisa full cream atau oat milk)

- Hojicha Tea – cukup diseduh dengan air panas selama 1-2 menit

- Hojicha Cold Brew – didiamkan dalam air dingin selama semalaman

- Hojicha Dessert – tersedia dalam bentuk es krim, chiffon cake, atau puding

 

Hojicha bukan sekadar tren musiman, tapi alternatif menarik bagi Anda yang ingin mencoba teh hijau dengan karakter berbeda. Rasanya yang roasted, kadar kafein rendah, dan manfaat kesehatannya menjadikan hojicha pilihan tepat bagi pecinta teh maupun pemula. Jika matcha terasa terlalu kuat untuk Anda, mungkin sekarang saatnya beralih ke hojicha.