5 Tanda Aneh di Kuku yang Sering Dianggap Sepele, Padahal Bisa Jadi Alarm Tubuh
- Freepik
Lifestyle –Selama ini mungkin kamu hanya memperhatikan kuku saat warnanya cocok untuk kuteks, saat sedang dipotong, atau ketika mulai pecah karena terlalu kering. Padahal di balik tampilan kecilnya, kuku bisa menjadi “alarm” yang memberi tahu ada sesuatu yang tidak beres di tubuh kita.
Menurut dermatolog senior dan spesialis gangguan kuku dari Oregon Health & Science University, Dr. Phoebe Rich, MD, kuku sering kali menjadi indikator awal dari berbagai penyakit yang tidak terduga.
"Perubahan pada kuku, meski tampak sepele, bisa menjadi indikasi awal dari gangguan sistemik yang lebih serius," jelas Dr. Rich.
Jadi, jika kamu mulai melihat tanda-tanda aneh di kuku baik itu warna, garis, tekstur, atau bentuk, jangan langsung dianggap sepele. Berikut ini lima tanda kuku yang wajib kamu waspadai karena bisa jadi sinyal tubuh sedang dalam kondisi tidak sehat.
1. Garis Hitam Vertikal di Kuku (Melanonychia)
Jika kamu melihat garis hitam vertikal yang membentang dari pangkal hingga ujung kuku, ini disebut melanonychia. Meskipun pada sebagian orang berkulit gelap ini bisa menjadi variasi normal, pada kondisi tertentu garis hitam ini justru bisa menjadi pertanda serius.
Dalam kasus yang lebih jarang, melanonychia bisa mengindikasikan melanoma subungual, yaitu bentuk kanker kulit yang muncul di bawah kuku.
“Jika garis hitam muncul tiba-tiba, menebal, atau hanya terdapat di satu kuku, segera konsultasikan. Itu bisa menjadi tanda melanoma,” tegas Dr. Rich.
Waspadai jika garis makin gelap, meluas, atau membuat kuku tampak terangkat. Melanoma di bawah kuku memang tidak umum, tapi sering terlambat didiagnosis karena dianggap hanya bekas luka atau kuku rusak.
2. Kuku Pucat dan Hampir Tak Berwarna
Pernah melihat kuku kamu jadi sangat pucat, seakan tak berwarna? Ini bisa lebih dari sekadar kelelahan atau kurang tidur. Kuku pucat sering menandakan anemia, terutama anemia defisiensi besi, yang mengganggu produksi sel darah merah.
Kondisi ini bisa membuat sirkulasi darah melambat dan menyebabkan warna kuku menjadi keputihan.
“Kuku yang sangat pucat bisa menandakan darah tidak cukup membawa oksigen, biasanya karena anemia. Ini sering tidak disadari sampai sudah parah,” jelas Dr. Rich.
Selain pucat, kuku juga bisa tampak rapuh dan pertumbuhannya melambat. Bila disertai lemas, mudah pusing, dan wajah tampak kusam, segera periksakan kadar hemoglobin.
3. Kuku Bergelombang atau Cekung Seperti Sendok (Koilonychia)
Pernah melihat permukaan kukumu bergelombang atau bahkan melengkung ke dalam seperti sendok? Kondisi ini disebut koilonychia, dan sangat erat kaitannya dengan defisiensi zat besi.
Selain itu, kuku berbentuk cekung juga bisa mengindikasikan gangguan tiroid, lupus, atau bahkan kondisi metabolik yang lebih kompleks.
“Koilonychia adalah perubahan struktur kuku yang khas. Ini bukan masalah kosmetik biasa, tapi bisa menjadi pertanda kekurangan nutrisi atau kondisi kronis,” ujar Dr. Rich.
Jadi kalau kamu merasa sudah rutin merawat kuku tapi bentuknya tetap aneh, mungkin tubuhmu sedang memberi sinyal bahwa asupan zat besi atau keseimbangan hormon sedang terganggu.
4. Kuku Berwarna Kuning dan Menebal
Kuku yang berubah warna menjadi kuning tua, menebal, dan tampak kusam bisa menjadi lebih dari sekadar efek penggunaan kuteks berlebihan. Dalam banyak kasus, ini bisa menunjukkan adanya infeksi jamur, tapi jika terjadi di banyak jari dan pertumbuhannya sangat lambat, kamu harus curiga adanya Yellow Nail Syndrome.
Sindrom kuku kuning bisa dikaitkan dengan penyakit paru-paru kronis, seperti bronkitis atau efusi pleura, serta gangguan limfatik, di mana cairan tubuh tidak mengalir dengan normal.
“Kuku kuning yang terus-menerus, disertai pertumbuhan lambat, bisa menandakan masalah sistemik seperti gangguan paru atau sirkulasi limfa,” kata Dr. Rich.
Jangan abaikan jika kuku menjadi sangat keras dan mengkilap, disertai pembengkakan kaki, sesak napas, atau gejala saluran pernapasan lainnya.
5. Garis Horizontal di Kuku (Beau’s Lines)
Garis horizontal yang melintang di kuku sering disebut sebagai Beau’s lines. Tanda ini biasanya muncul saat tubuh mengalami tekanan atau stres berat, dan pertumbuhan kuku berhenti sementara.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan garis ini antara lain:
- Infeksi berat atau demam tinggi (seperti demam berdarah, tifus),
- Trauma fisik atau emosional,
- Komplikasi dari COVID-19,
- Kemoterapi,
- Gangguan autoimun seperti lupus atau artritis reumatoid.
“Garis ini muncul saat pertumbuhan kuku terhenti sementara karena tubuh sedang mengalami tekanan berat. Mereka bisa mengungkap waktu peristiwa serius terjadi,” ujar Dr. Rich.
Fakta menariknya, posisi garis di kuku bisa membantu dokter memperkirakan kapan peristiwa stres atau penyakit itu terjadi, karena kuku tumbuh sekitar 1 mm per minggu.
Kapan Harus Khawatir dan Periksa ke Dokter?
Tidak semua perubahan kuku berarti ada penyakit serius. Tapi kamu perlu waspada jika:
- Hanya satu kuku yang berubah drastis,
- Perubahan berlangsung lebih dari 2–3 minggu,
- Disertai gejala tubuh lain seperti lemas, nyeri, atau pembengkakan.
Dr. Rich menyarankan, jangan tunggu sampai muncul gejala besar. Kuku bisa menjadi detektor awal yang memberi kita waktu untuk mencegah penyakit lebih lanjut.
“Jika kamu merasa perubahan kuku muncul bersamaan dengan gejala fisik lain, jangan tunda untuk memeriksakan diri,” tegasnya.