Bukan Hanya Digital, Ini 3 Segmen Percetakan yang Jadi Peluang Bisnis Menggiurkan

Ilustrasi Bisnis Logistik Masa Depan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah dominasi platform digital, industri percetakan komersial di Indonesia justru menunjukkan prospek pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Pasar percetakan tradisional telah bertransformasi menjadi sektor yang didorong oleh inovasi teknologi dan kebutuhan spesifik konsumen akan personalisasi serta kualitas fisik. 

Bisnis Makanan dan Minuman Tumbuh Pesat, Produk Apa yang Paling Dicari di 2025?

Proyeksi menunjukkan bahwa pasar percetakan komersial global diperkirakan mencapai nilai USD 541,1 miliar pada tahun 2031, dengan Laju Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 2,5% antara 2025 hingga 2031. 

Sejalan dengan tren global tersebut, pasar Indonesia dipastikan akan mencatatkan pertumbuhan kuat, didorong oleh tiga segmen utama: pengemasan, periklanan, dan penerbitan.

Proyeksi Pertumbuhan dan Pendorong Utama Industri

7 Ide Bisnis Urban Farming Kecil-Kecilan, Modal Terjangkau Cuan Menjanjikan!

Pertumbuhan signifikan dalam industri percetakan di Indonesia tidak lagi semata bergantung pada volume cetakan, melainkan pada nilai tambah yang ditawarkan, khususnya melalui layanan yang lebih spesifik dan terintegrasi. Faktor pendorong utamanya adalah meningkatnya permintaan layanan periklanan dari berbagai bisnis dan korporasi, serta semakin vitalnya penggunaan pesan pemasaran yang dipersonalisasi dalam strategi promosi. 

Hal ini menegaskan bahwa media cetak, alih-alih mati, justru berevolusi menjadi alat branding dan komunikasi yang lebih strategis dan berdaya saing.

Urban Farming Jadi Tren Bisnis 2025, Potensi Pasarnya Capai Triliunan Rupiah!

Tiga segmen kunci yang menjadi fokus utama pertumbuhan ini adalah:

1. Pengemasan (Packaging)

Segmen pengemasan menjadi motor penggerak utama. Permintaan konsumen modern tidak hanya tertuju pada kualitas produk, tetapi juga pada estetika dan fungsi kemasan. Kemasan telah bertindak sebagai "penjual diam" (silent salesman), alat komunikasi merek, dan bahkan media interaktif. 

Kebutuhan akan kemasan yang dipersonalisasi (seperti cetak kemasan dalam skala kecil untuk UKM, desain musiman, atau kemasan yang mengintegrasikan teknologi label canggih seperti RFID) mendorong investasi besar di teknologi Print For Pack dan Pro Label. Segmen ini sangat relevan bagi sektor makanan & minuman (F&B) dan industri kreatif yang sangat mengandalkan diferensiasi visual.

2. Periklanan (Advertising)

Meskipun iklan digital masif, cetakan komersial dalam bentuk signage, display, dan materi promosi fisik masih esensial, terutama untuk point-of-purchase dan kampanye out-of-home. Peningkatan permintaan layanan periklanan di kalangan bisnis menandakan bahwa media cetak masih dianggap efektif untuk menciptakan dampak visual yang kuat dan tangible. Pameran internasional seperti ALLPrint Indonesia 2025 bahkan secara spesifik didukung oleh pameran Indo Sign & AD, menunjukkan betapa pentingnya segmen periklanan dalam ekosistem industri percetakan.

3. Penerbitan (Publishing)

Berlawanan dengan anggapan buku fisik akan punah, segmen penerbitan, terutama buku cetak berkualitas tinggi, masih mempertahankan pasarnya. Bahkan, muncul tren yang mengedepankan pengalaman membaca fisik (gaya hidup) dan kebutuhan akan cetakan bernilai seni (koleksi). Inovasi teknologi pada print finishing—seperti laminasi khusus, emboss, atau penggunaan tinta istimewa—memberikan nilai tambah pada produk penerbitan, membuatnya tetap relevan dan menggiurkan bagi para pelaku bisnis.

ALLPrint Indonesia 2025: Pusat Inovasi dan Peluang Bisnis

Allprint Indonesia Exhibition

Photo :
  • Istimewa

Menanggapi prospek cerah ini, Krista Exhibitions kembali menyelenggarakan ALLPrint Indonesia 2025 pada 8–11 Oktober 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran. Pameran berskala internasional yang ke-26 kalinya ini menjadi barometer inovasi dan solusi komprehensif bagi industri percetakan dan grafika nasional.

Menurut Chief Executive Officer Krista Exhibitions, Daud D. Salim, ALLPrint Indonesia 2025 diikuti oleh lebih dari 500 perusahaan dari lebih dari 20 negara. Kehadiran delegasi dari berbagai negara, seperti Tiongkok, Jerman, Jepang, dan Italia, menunjukkan besarnya kepercayaan global terhadap potensi pasar Indonesia di kawasan Asia.

"Tahun ini, ALLPrint Indonesia 2025 diikuti oleh lebih dari 500 perusahaan dari industri kemasan dan percetakan, baik lokal maupun internasional. Para peserta berasal dari lebih dari 20 negara, di antaranya Indonesia, China, Malaysia, Korea Selatan, India, Hong Kong, Jepang, Jerman, Singapura, Taiwan, Pakistan, Thailand, Vietnam, Belanda, Belgia, Australia, Italia, Yunani, Spanyol, dan Austria. Kehadiran berbagai pelaku industri dari mancanegara ini menunjukkan besarnya kepercayaan terhadap potensi pasar Indonesia serta peran strategisnya dalam mendorong pertumbuhan industri percetakan dan kemasan di kawasan Asia," jelasnya. 

Penyelenggaraan ini didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pariwisata, serta berbagai asosiasi industri seperti PPGI (Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia) dan APPI (Asosiasi Packaging Printing Indonesia). 

Rangkaian acara pameran diperkaya dengan berbagai talkshow dan seminar, termasuk topik-topik krusial seperti Implementation of RFID, Creative Print Finishing – For Added Value Printing & Packaging Products, dan Integrated Solution for Excellent Printing.

Seminar dan networking events yang diadakan menjadi platform strategis bagi para pelaku industri – mulai dari manufaktur, advertising, hingga sektor makanan & minuman – untuk memperluas jaringan, berbagi insight, dan menjajaki kolaborasi bisnis baru. 

Melalui integrasi teknologi dan aplikasi kreatif, industri percetakan di Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi bertransformasi menjadi sektor yang sarat inovasi dan siap menjadi peluang investasi yang menggiurkan bagi para pebisnis.