Mengenal Tren Career Minimalism, Cara Gen Z Tolak Budaya Kerja Lembur
- Freepik
Lifestyle – Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, semakin dikenal dengan pola pikir berbeda terhadap karier dibandingkan generasi sebelumnya. Jika generasi lama memandang kesuksesan sebagai hasil dari kerja keras bertahun-tahun untuk mencapai jabatan tinggi, Gen Z justru mulai mempertanyakan konsep tersebut.
Mereka melihat kerja bukan lagi pusat dari identitas, melainkan hanya salah satu aspek kehidupan. Dari sinilah muncul tren baru bernama career minimalism.
Fenomena career minimalism menggambarkan pendekatan baru terhadap pekerjaan yang lebih sederhana dan realistis. Alih-alih berambisi mendaki “tangga korporat” dengan segala resikonya, banyak Gen Z memilih jalan yang lebih fleksibel, dengan fokus pada stabilitas, keseimbangan hidup, dan kebebasan menjalankan proyek sampingan.
Gaya ini tidak hanya mengubah cara generasi muda bekerja, tetapi juga menantang budaya kerja tradisional yang sangat kompetitif.
Apa Itu Career Minimalism?
Career minimalism adalah gaya membangun karir dengan menghindari tuntutan berlebihan untuk naik jabatan dan lebih memilih jalur kerja yang stabil, cukup, serta memberi ruang untuk kehidupan pribadi.
Menurut laporan Glassdoor dan Calibre Careers, tren ini berkembang karena Gen Z menyadari bahwa dunia kerja penuh ketidakpastian akibat otomatisasi, restrukturisasi, hingga disrupsi teknologi.