6 Alasan Career Minimalism Bakal Jadi Tren Kerja Siap Mengguncang Masa Depan

Ilustrasi Pekerja Gen Z
Sumber :
  • f

Alih-alih berkarier linear dalam satu perusahaan, gen Z lebih suka berpindah sesuai kebutuhan. Filosofi ini sering disebut pendekatan lily pad, yaitu bagaikan katak yang melompat dari satu daun ke daun lain. Bisa saja generasi muda ini menerima gaji lebih rendah untuk pekerjaan kreatif, pindah industri yang lebih stabil, atau bahkan menukar jabatan tinggi dengan waktu luang lebih banyak.

3. Side Hustle Jadi Ruang Ambisi

8 Jurusan Kuliah yang Relevan dengan Green Jobs, Lulusannya Jadi Rebutan!

Meski disebut career minimalism, bukan berarti Gen Z kehilangan semangat. Justru sebaliknya, ambisi mereka banyak tersalurkan lewat side hustle. Sebanyak 57 persen generasi ini punya pekerjaan sampingan, dan motivasi utamanya bukan hanya uang. Hampir separuh melakukannya agar bisa jadi bos bagi diri sendiri sementara 42 persen menjadikannya wadah mengejar passion.

4. Work-Life Balance Jadi Prioritas Utama

Bagi Gen Z, keseimbangan hidup dan kerja bukan sekadar jargon. Sebanyak 32% menilai work-life balance sebagai faktor terpenting dalam memilih pekerjaan. Bahkan, banyak yang rela menerima gaji lebih rendah asalkan bisa menjaga kualitas hidup. Tak heran, 73% pekerja Gen Z menginginkan fleksibilitas permanen, baik dalam waktu maupun lokasi kerja.

5. Gaya Kepemimpinan Berbasis Empati

15 Pekerjaan Entry Level Digaji Puluhan Dolar AS per Jam, Fresh Graduate Wajib Tahu!

Saat mulai menduduki posisi manajer, Gen Z membawa nilai baru dalam kepemimpinan. Bukan gaya otoriter, melainkan pendekatan kolaboratif dengan menekankan empati dan hubungan autentik. Bagi mereka, nilai perusahaan harus dijalankan nyata, bukan sekadar slogan di dinding kantor. Inilah yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
img_title