Menguak Metode 50/30/20, Jurus Jitu Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Tetap Stabil

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Mengatur keuangan rumah tangga sering kali menjadi tantangan, apalagi jika Anda harus menyesuaikan berbagai kebutuhan dengan penghasilan bulanan yang terbatas. Ketika tidak ada strategi yang tepat, gaji cenderung habis tanpa arah yang jelas, sehingga menyulitkan Anda untuk menabung atau memenuhi kebutuhan darurat. 

Tanggung Orang Tua dan Anak? Ini Cara Gen Sandwich Atur Uang Tanpa Drama

 

Untuk itu, penting bagi setiap keluarga memiliki metode pengelolaan gaji yang terstruktur agar kondisi finansial tetap sehat.

Mengatur Keuangan untuk Generasi Sandwich, Simak 5 Strategi Efektif Ini agar Tetap Waras dan Stabil

 

Salah satu metode yang banyak direkomendasikan oleh para ahli keuangan adalah metode 50/30/20. Metode ini membantu Anda membagi penghasilan ke dalam tiga kategori utama: kebutuhan, keinginan, dan tabungan atau investasi

5 Strategi Atur Uang Lebih Bijak ala Stoik, Coba Kenali Metode Premeditatio Malorum

 

Dengan pendekatan ini, Anda tidak hanya menghindari pemborosan, tetapi juga dapat membangun masa depan finansial yang lebih stabil. Berikut penjelasan lengkap mengenai cara mengelola gaji dengan metode 50/30/20.

 

1. Alokasikan 50% untuk Kebutuhan Pokok

 

Sebesar 50% dari total gaji bulanan Anda sebaiknya dialokasikan untuk kebutuhan utama yang tidak bisa ditunda. Kebutuhan ini meliputi biaya makan sehari-hari, tagihan listrik dan air, cicilan rumah atau sewa, transportasi, serta pendidikan anak. Intinya, semua pengeluaran yang sifatnya wajib dan penting agar kehidupan rumah tangga dapat berjalan dengan lancar masuk dalam kategori ini.

 

Agar tidak melewati batas 50%, Anda perlu mencatat semua pengeluaran dengan rinci. Bila ternyata anggaran kebutuhan Anda melebihi 50% dari gaji, maka Anda perlu melakukan evaluasi terhadap gaya hidup, mencari penghematan, atau mempertimbangkan penghasilan tambahan. Ini adalah langkah awal untuk menjaga keuangan rumah tangga tetap dalam jalur yang aman.

 

2. Sisihkan 30% untuk Keinginan

 

Sebanyak 30% dari gaji dapat digunakan untuk memenuhi keinginan, seperti hiburan, liburan, belanja non-esensial, langganan streaming, atau makan di luar bersama keluarga. 

 

Bagian ini memang bukan termasuk kebutuhan pokok, tetapi tetap penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Memberi ruang bagi keinginan akan membantu Anda dan keluarga tetap bahagia tanpa merasa terlalu tertekan oleh anggaran yang ketat.

 

Namun, penting untuk tidak menyalahartikan keinginan sebagai kebutuhan. Misalnya, membeli ponsel baru karena tergoda promo padahal ponsel lama masih berfungsi dengan baik, termasuk dalam keinginan, bukan kebutuhan. 

 

Dengan disiplin dalam membedakan dua hal ini, Anda bisa tetap menikmati hidup tanpa merusak struktur keuangan yang telah dirancang.

 

3. Gunakan 20% untuk Tabungan dan Investasi

 

Sisa 20% dari penghasilan sebaiknya Anda alokasikan untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Dana ini sangat penting untuk persiapan masa depan, baik itu untuk pendidikan anak, persiapan pensiun, maupun antisipasi kondisi tak terduga seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.

 

Menabung dan berinvestasi secara konsisten bisa menjadi penyelamat di masa depan. Anda bisa memanfaatkan berbagai instrumen keuangan seperti deposito, reksa dana, emas, atau saham, tergantung pada profil risiko Anda. 

 

Mulailah dari nominal kecil asalkan konsisten. Ingatlah bahwa kunci utama dalam menabung dan investasi adalah kontinuitas, bukan besar kecilnya jumlah.

 

Mengelola gaji dengan metode 50/30/20 merupakan langkah efektif untuk menjaga kestabilan keuangan rumah tangga. Metode ini tidak hanya memberi struktur pada pengeluaran Anda, tetapi juga mendorong kebiasaan finansial yang sehat dan berkelanjutan. 

 

Dengan disiplin dalam menjalankannya, Anda bisa memenuhi kebutuhan hidup, menikmati hasil kerja, dan tetap mempersiapkan masa depan yang aman secara finansial.

 

Ingat, setiap keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga Anda tetap perlu menyesuaikan persentase alokasi sesuai kondisi pribadi. Namun, sebagai panduan awal, metode ini sangat layak untuk diterapkan agar pengelolaan keuangan lebih terarah dan gaji Anda benar-benar memberi manfaat optimal bagi seluruh anggota keluarga.