Waspada Membandingkan Diri dengan Orang Lain di Medsos Bikin Kantong Bocor, Kok Bisa?
- Pixabay
Lifestyle – Di era digital, media sosial bukan lagi sekadar tempat berbagi kabar atau mencari hiburan. Jagat maya bertransformasi menjdi platform ruang pamer yang sarat dengan gaya hidup.
Anda mungkin sering melihat teman atau influencer memamerkan liburan mewah, barang branded, hingga kuliner mahal. Tanpa disadari, Anda mulai membandingkan diri dengan apa yang dilihat di media sosial yang memicu rasa ingin memiliki yang sama.
Pertanyaannya, apakah semua itu benar-benar sesuai dengan kemampuan finansial Anda? Fenomena ini bukan hal baru, tetapi dampaknya pada keuangan pribadi sering kali diabaikan.
Kebiasaan membandingkan diri di media sosial dapat menjadi pemicu perilaku konsumtif, bahkan menyebabkan kantong bocor. Mengapa hal ini bisa terjadi, dan apa saja kebiasaan buruk yang mengikuti? Simak ulasannya berikut ini.
1. Dorongan Impulsif untuk Belanja
Ketika melihat unggahan orang lain membeli barang mewah, Anda mungkin tergoda melakukan hal serupa. Inilah yang disebut impuls buying, yaitu keinginan belanja tanpa perencanaan. Menurut survei Bank Indonesia, perilaku belanja impulsif menjadi salah satu penyebab tingginya pengeluaran rumah tangga, khususnya pada generasi muda.
2. Mengabaikan Anggaran Bulanan
Membandingkan diri dengan orang lain sering membuat Anda menggeser prioritas. Anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan penting justru digunakan membeli barang yang tidak direncanakan.
Alhasil, pengeluaran menjadi tidak terkendali. Sejatinya dengan membuat dan mematuhi anggaran bulanan adalah kunci menjaga kesehatan finansial.
3. Hidup di Atas Kemampuan
Istilah lifestyle creep atau kenaikan gaya hidup semakin relevan di era media sosial. Anda merasa harus mengikuti tren agar terlihat setara dengan orang lain.
Akibatnya, Anda mengambil langkah berisiko seperti menggunakan kartu kredit atau layanan paylater untuk memenuhi keinginan tersebut. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu utang menumpuk.
4. Mengabaikan Tabungan dan Investasi
Kebiasaan membandingkan diri sering kali mengorbankan masa depan. Uang yang seharusnya ditabung atau diinvestasikan malah habis untuk belanja hal-hal yang bersifat sementara.
Kondisi ini membuat Anda tidak memiliki dana darurat. Keuangan sehat sangat bergantung pada perencanaan jangka panjang.
5. Mengukur Kebahagiaan dengan Materi
Bahaya terbesar dari membandingkan diri adalah memandang kebahagiaan dari apa yang dimiliki orang lain. Ketika kebahagiaan diukur dengan barang, Anda akan terus merasa kurang. Akhirnya, Anda terus membeli demi memenuhi ekspektasi sosial yang sebenarnya tidak ada habisnya.
Media sosial memang memberikan banyak manfaat, tetapi jika tidak bijak, ia bisa menjadi jebakan finansial. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menguras energi, emosi, dan tentu saja isi dompet Anda.
Alih-alih mengikuti gaya hidup orang lain, fokuslah pada tujuan keuangan Anda sendiri. Ingat, hidup bukan perlombaan, dan kebebasan finansial jauh lebih penting daripada sekadar validasi di dunia maya.