7 Manajemen Risiko SPBU ala Pertamina: Strategi Jitu Lindungi Pekerja dan Pelanggan

SPBU Pertamina
Sumber :

Lifestyle – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) adalah salah satu fasilitas vital dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sekaligus menyimpan risiko tinggi.  Untuk menghadapi risiko tersebut, manajemen risiko yang sistematis menjadi kunci. 

Pesta Diskon Hingga Lomba Seru di SPBU Meriahkan HUT RI ke-80

Bahan bakar yang mudah terbakar, uap yang mudah meledak, hingga potensi tumpahan yang mencemari lingkungan, menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola SPBU. Risiko ini menuntut penerapan standar keselamatan yang kuat agar pekerja, pelanggan, dan lingkungan tetap terlindungi.

Tidak hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, standar keselamatan turut membangun budaya keselamatan kerja yang menjadi kebiasaan di lapangan. Hal ini perlu diketahui bagi Anda yang berniat terjun ke dunia migas maupun hendak menjadi pengelola SPBU. 

5 Hal Penting yang Jadi Sorotan Komisaris Pertamina Patra Niaga di Fuel Terminal Ujung Berung

Berikut menajemen risiko yang dilakukan Peramina guna memperkuat keselamatan pekerja dan pelanggan di SPBU sehingga dapat beroperasi secara aman, andal, dan berkelanjutan.

1. Terapkan Sistem Manajemen Keselamatan Migas

Sistem Manajemen Keselamatan Migas (SMKM) adalah kerangka utama pengelolaan risiko di SPBU. Sistem ini memastikan setiap prosedur keselamatan dijalankan secara konsisten, mulai dari pengisian bahan bakar hingga penanganan tumpahan. 

Ini 5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Bikin Celaka di Kantor

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menggelar SMKM SPBU secara daring pada Senin, 11 Agustus 2025. Ini sebagai langkah dari sistem manajemen perusahaan migas untuk mengendalikan risiko, memastikan kegiatan migas aman, andal, dan ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya
img_title