AI Boleh Hebat, Tapi 7 Alasan Ini Bikin Manusia Tetap Diperlukan di Dunia Kerja

Ilustrasi Gen Z kerja
Sumber :
  • Freepik

AI bisa meniru gaya penulisan atau membuat gambar berdasarkan data, tapi kreativitas sejati berasal dari pengalaman, intuisi, dan imajinasi. Desainer, seniman, penulis cerita, hingga inovator bisnis tetap dibutuhkan karena mereka mampu menciptakan hal yang belum pernah ada. Menurut Harvard Business Review, kreativitas manusia tetap menjadi aset paling berharga di tengah automasi.

Strategi Pensiun ala Warren Buffett, Begini Cara Siapkan Dana Sejak Usia Muda

3. Etika dan Penilaian Moral Masih Jadi Tanggung Jawab Manusia

AI bekerja berdasarkan algoritma, bukan nilai. Dalam pengambilan keputusan penting seperti pemutusan hubungan kerja, penilaian medis, atau keputusan hukum, manusia diperlukan untuk mempertimbangkan aspek moral, keadilan, dan dampak sosial. Seperti yang ditegaskan oleh IMD Business School, akuntabilitas tetap berada di tangan manusia, bukan mesin.

Gaji Fantastis Pencuci Piring di Swiss, Fakta atau Cuma Isapan Jempol?

4. Kemampuan Adaptasi dan Pemahaman Konteks

AI hanya bisa bekerja baik dalam lingkungan yang dapat diprediksi. Ketika menghadapi situasi baru, krisis, atau kondisi sosial yang unik, manusia memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan diri. Misalnya saat menghadapi bencana, perubahan regulasi mendadak, atau dinamika pasar. Inilah yang membuat manusia tetap relevan dalam pengambilan keputusan strategis.

Biar Gak Menyesal di Usia 40, Ini 7 Cara Atur Uang Sejak Muda

5. Kepemimpinan dan Kemampuan Mempengaruhi

AI tak bisa memotivasi tim, menyampaikan visi, atau membangun budaya kerja yang sehat. Posisi kepemimpinan masih sangat bergantung pada kemampuan komunikasi interpersonal dan keteladanan. Dalam dunia manajemen, kemampuan membangun kepercayaan jauh lebih penting daripada sekadar analisis data. AI tidak punya karisma.

Halaman Selanjutnya
img_title