Selain Perhatikan 'Jam Emas' saat Kirim CV, 5 Tips Agar Dilirik HRD Perusahaan Startup Meski Tanpa Gelar

Ilustrasi HRD cek CV lamaran
Sumber :
  • Shuttershock

Lifestyle – Di era digital saat ini, gelar sarjana bukan lagi satu-satunya syarat untuk bisa masuk ke dunia kerja, terutama di lingkungan startup. Perusahaan rintisan lebih menilai kemampuan, kreativitas, dan semangat belajar seseorang dibanding sekadar latar belakang pendidikan formal. 

Cerita Pahit Para Job Seeker, Kirim Ratusan hingga Ribuan Surat Lamaran tapi Tak Ada Panggilan

Meski begitu, curriculum vitae (CV) tetap menjadi gerbang pertama untuk membuka peluang berkarier di tengah persaingan tetap ketat. Selain memperhatikan ‘jam emas’ agar lamaran pekerjaan bisa dilirik HRD, ada sejumlah trik untuk membuat CV menonjol tanpa menyebut gelar sarjana. Berikut lima tips ampuh yang bisa membuat CV-mu dilirik HR startup!

1. Fokus pada Skill dan Portofolio

Perusahaan startup sangat menghargai real skill. Jadi, perkuat bagian skill dan tampilkan hasil nyata dari kemampuan Anda. Jika Anda melamar sebagai desainer, lampirkan tautan portofolio Anda. Jika ingin masuk dunia konten atau digital marketing, tampilkan blog pribadi, hasil copywriting, atau akun media sosial yang pernah kamu kelola.

Bukan Cuma Tukang Pos, Ini 6 Profesi yang Perlahan Hilang karena AI

Anda juga bisa menambahkan bagian Project Highlights di CV untuk menunjukkan pencapaian konkret. Misalnya dengan menuliskan kalimat berikut,  “Meningkatkan engagement Instagram brand lokal sebesar 300 persen dalam 2 bulan melalui strategi konten reels.”

2. Tonjolkan Pengalaman Kerja

Tanpa gelar formal, pengalaman adalah aset utama. Tampilkan secara kronologis semua pengalaman relevan, baik itu freelance, magang, atau proyek sukarela. Startup menghargai doers atau orang yang sudah terbiasa bekerja dalam ritme cepat dan fleksibel. Berikan keterangan singkat terkait ruang lingkung (scope) dari pengalaman kerja tersebut. 

10 Jurusan Kuliah Ini Tak Lagi Dilirik Pasar Kerja Era AI, Peminat Terus Merosot

Contoh:

  • Content Writer Freelance – 2023–2024
    Menulis artikel SEO untuk 10+ klien UMKM dan meningkatkan traffic organik rata-rata 40%.

3. Cantumkan Sertifikat atau Bootcamp

Mengikuti kursus daring atau bootcamp dari platform terpercaya seperti Coursera, RevoU, atau Google Digital Garage bisa menjadi nilai jual yang sah ketimbang gelar sarjana. Tulis nama kursus, lembaga penyedia, dan tahun penyelesaian. Tambahkan juga proyek akhir dari kursus tersebut jika relevan.

Contoh:

  • Google UX Design Certificate (Coursera) – 2025
    Final project: Mendesain prototipe aplikasi pemesanan makanan berbasis mobile dengan prinsip user-centered design.

4. Susun CV secara Rapi

Visual juga penting, apalagi di startup yang bergerak di bidang teknologi atau kreatif. Hindari tampilan CV yang terlalu kaku dan gunakan desain modern namun tetap profesional. Anda bisa memanfaatkan template dari Canva, Novoresume, atau VisualCV. Anda bisa menggunakan warna-warna netral atau branding warna pribadi, pilih font yang mudah dibaca, dan pastikan layout rapi serta konsisten.

5. Tulis Ringkasan Diri yang Meyakinkan

Bagian “About Me” atau “Profile Summary” di CV sering diremehkan, padahal bisa jadi bagian yang menentukan bagi HRD. Gunakan paragraf singkat untuk menunjukkan motivasi, kekuatan utama, dan kepribadian Anda. Hindari kata-kata klise dan buatlah sepersonal mungkin.

Contoh:

 “Saya pembelajar otodidak yang menyukai data dan pemasaran digital. Selama dua tahun terakhir, saya mengembangkan strategi konten untuk brand lokal dan berhasil meningkatkan ROI kampanye iklan hingga 5 kali.”

Tidak memiliki gelar formal bukan akhir dari segalanya, terutama jika Anda membidik perusahaan startup yang lebih menghargai skill set daripada ijazah. Dengan strategi CV yang tepat maka Anda bisa tampil menonjol di antara kandidat lainnya. Jadikan CV sebagai  bukti nyata bahwa Anda siap berkontribusi bukan sekadar pelengkap administrasi.