Miris! Lulusan 20 Jurusan Kuliah Ini Banyak yang Jadi Pengangguran
- Freepik
Lifestyle – Memilih jurusan kuliah sering kali dianggap langkah awal menuju masa depan cerah. Namun di tengah dunia kerja yang makin kompetitif dan cepat berubah, ijazah saja ternyata belum cukup. Data terbaru dari Federal Reserve Bank of New York yang dirilis oleh CNBC menunjukkan bahwa bahkan jurusan dengan penghasilan tinggi sekali pun, tidak luput dari risiko menganggur.
Berikut ini adalah 20 jurusan kuliah dengan tingkat pengangguran tertinggi di 2025, lengkap dengan estimasi penghasilan menengah dan penjelasan kenapa lulusan jurusan tersebut sulit terserap pasar kerja.
1. Antropologi
Di posisi teratas, jurusan antropologi mencatat tingkat pengangguran paling tinggi, mencapai 9,4 persen. Padahal, penghasilan menengah lulusan ini bisa mencapai Rp1,14 miliar per tahun. Sayangnya, minimnya peluang kerja yang spesifik membuat lulusan antropologi sulit bersaing di pasar kerja umum.
2. Fisika
Meski penghasilannya cukup tinggi, sekitar Rp1,63 miliar per tahun, lulusan fisika memiliki tingkat pengangguran sebesar 7,8 persen. Banyak yang kesulitan mendapatkan pekerjaan jika tidak lanjut ke jenjang pascasarjana atau terjun langsung ke bidang riset.
3. Teknik Komputer
Dengan gaji mencapai hampir Rp2 miliar setahun, teknik komputer terdengar sangat menjanjikan. Namun, tingkat penganggurannya tetap tinggi di angka 7,5 persen. Persaingan global dan cepatnya perubahan teknologi jadi dua penyebab utamanya.
4. Desain Komersial dan Desain Grafis
Lulusan desain grafis rata-rata menghasilkan sekitar Rp1,22 miliar per tahun. Meski terlihat menggiurkan, pengangguran di bidang ini mencapai 7,2 persen karena tingginya persaingan di industri kreatif dan tren freelance yang tak menjamin pendapatan tetap.
5. Seni Rupa (Fine Arts)
Bidang seni sering dipandang idealis namun tak stabil. Gaji median lulusan seni rupa sekitar Rp1,14 miliar per tahun, tapi tingkat penganggurannya menyentuh 7 persen. Tanpa proyek besar atau reputasi kuat, banyak lulusan akhirnya kesulitan memperoleh penghasilan tetap.
6. Sosiologi
Lulusan sosiologi mendapat penghasilan rata-rata Rp1,14 miliar per tahun, namun tingkat pengangguran mereka cukup tinggi di angka 6,7 persen. Ini disebabkan oleh lapangan kerja yang cenderung terbatas pada penelitian dan organisasi sosial.
7. Ilmu Komputer
Meskipun bidang ini selalu dianggap masa depan, tingkat penganggurannya tetap di angka 6,1 persen. Gajinya memang besar, sekitar Rp1,87 miliar per tahun, tetapi tidak semua lulusan punya skill praktikal atau portofolio yang sesuai kebutuhan industri.
8. Kimia
Lulusan kimia menghasilkan sekitar Rp1,46 miliar per tahun. Namun dengan angka pengangguran 6,1 persen, banyak dari mereka yang tak langsung terserap industri jika tak punya pengalaman riset atau sertifikasi tambahan.
9. Sistem Informasi dan Manajemen
Dengan gaji sekitar Rp1,63 miliar per tahun, bidang ini menjanjikan secara nominal. Namun pengangguran tetap tinggi di 5,6 persen karena kebutuhan pasar yang sangat selektif terhadap kemampuan teknis dan bisnis sekaligus.
10. Kebijakan Publik dan Hukum
Meski menawarkan penghasilan Rp1,22 miliar per tahun, lulusan kebijakan publik menghadapi pengangguran sebesar 5,5 persen. Relasi dan pengalaman kerap jadi penentu utama keberhasilan di sektor ini.
Jurusan Lain yang Patut Diwaspadai
11. Liberal Arts
Gaji sekitar Rp1,14 miliar, pengangguran 5,3 persen.
12. Teknologi Miscellaneous
Gaji Rp1,50 miliar, pengangguran 5,0 persen.
13. Hubungan Internasional
Gaji Rp1,63 miliar, pengangguran 4,9 persen.
14. Bahasa Inggris
Gaji Rp1,14 miliar, pengangguran 4,9 persen.
15. Ekonomi
Gaji Rp1,79 miliar, pengangguran 4,9 persen.
16. Ilmu Politik
Gaji Rp1,46 miliar, pengangguran 4,7 persen.
17. Teknik Industri
Gaji Rp1,76 miliar, pengangguran 4,6 persen.
18. Sejarah
Gaji Rp1,25 miliar, pengangguran 4,6 persen.
19. Komunikasi
Gaji Rp1,39 miliar, pengangguran 4,5 persen.
20. Jurnalisme
Gaji Rp1,39 miliar, pengangguran 4,4 persen.
Gaji Tinggi Tak Menjamin Aman dari Pengangguran
Data ini jadi peringatan bahwa memilih jurusan kuliah tak bisa sekadar ikut tren atau mengejar angka gaji. Banyak jurusan bergaji tinggi justru memiliki tingkat pengangguran yang tinggi. Artinya, bukan hanya gelar yang penting, tetapi juga keahlian praktis, jaringan, dan kesiapan menghadapi dunia kerja yang berubah cepat.
Sebelum memutuskan jurusan, pastikan Anda juga mempertimbangkan:
- Seberapa besar peluang kerja di bidang tersebut?
- Apakah industri itu tumbuh atau justru stagnan?
- Skill tambahan apa yang harus dimiliki untuk bersaing?
Karena pada akhirnya, ijazah hanyalah awal. Masa depan Anda ditentukan oleh bagaimana Anda memanfaatkannya.