Gaji Data Scientist vs Prompt Engineer: Mana yang Paling Cuan di 2025?
- blr.com
Permintaan untuk Data Scientist tetap tinggi di tahun 2025, terutama di industri seperti fintech, e-commerce, dan kesehatan. Perusahaan teknologi besar seperti Google dan Amazonterus mencari talenta yang mampu mengelola data besar untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
Di Indonesia, startup dan perusahaan multinasional seperti Traveloka dan Bukalapak juga aktif merekrut Data Scientist, dengan peluang kerja yang stabil baik untuk posisi tetap maupun remote. Namun, persaingan di bidang ini cukup ketat karena banyaknya lulusan STEM yang masuk ke profesi ini.
Prompt Engineer, meskipun lebih baru, mengalami lonjakan permintaan seiring dengan adopsi luas teknologi AI generatif. Platform freelance seperti Fiverr dan Upwork mencatat peningkatan proyek terkait prompt engineering sebesar 40 persen dari tahun 2023 hingga 2024.
Perusahaan teknologi global, termasuk OpenAI dan Anthropic, serta startup AI lokal, mulai membuka posisi khusus untuk Prompt Engineer. Peluang kerja remote sangat besar, terutama untuk pekerja Indonesia yang bisa menawarkan jasa ke klien internasional dengan biaya kompetitif, meskipun profesi ini masih dianggap niche dibandingkan Data Scientist.
Kelebihan dan Tantangan
Data Scientist menawarkan stabilitas karier dan peluang untuk bekerja di berbagai industri. Kelebihan utama profesi ini adalah pengakuan global dan jalur karier yang jelas, mulai dari analis data hingga kepala ilmu data. Namun, tantangannya adalah tingkat persaingan yang tinggi dan kebutuhan untuk terus memperbarui keterampilan teknis serta dituntut memiliki pemahaman mendalam tentang domain bisnis, yang bisa menjadi hambatan bagi pemula.
Prompt Engineer memiliki kelebihan dalam fleksibilitas dan kemudahan masuk, terutama bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang teknis mendalam. Profesi ini memungkinkan kreativitas tinggi dan cocok untuk pekerja remote yang ingin bekerja dengan klien global.