Hati-Hati! 5 Pekerjaan Ini Terancam Hilang karena AI dalam 10 Tahun ke Depan

Ilustrasi AI
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi telah mengubah cara dunia bekerja. Perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia kini berinvestasi besar-besaran dalam sistem AI untuk meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan mempercepat proses kerja. 

Mengelola Kekayaan Lintas Generasi Tak Cukup dengan Investasi, Ini Strateginya

 

Kondisi ini membawa tantangan tersendiri, khususnya bagi Anda yang baru akan menentukan jurusan kuliah atau sedang mencari pekerjaan.

10 Pekerjaan di Bidang AI Punya Prospek Cerah di Masa Depan, Gaji Tembus Puluhan Juta per Bulan

 

Laporan Future of Jobs dari World Economic Forum dan wawancara terbaru dengan para pemimpin industri teknologi mengungkapkan bahwa sejumlah jenis pekerjaan mulai tergantikan oleh teknologi. 

Bukan Cuma AI, 10 Pekerjaan yang Diproyeksi Bergaji Tinggi yang Tren di 2025

 

Bahkan, dalam 10 tahun ke depan, beberapa di antaranya berisiko hilang sepenuhnya. Artikel ini akan membahas lima jenis pekerjaan yang paling terdampak, agar Anda dapat lebih bijak dalam memilih jalur pendidikan dan karier.

 

1. Data Entry, Bookkeeping, dan Payroll Clerk

 

Pekerjaan yang berkaitan dengan input data dan pengelolaan pembukuan menjadi salah satu yang paling terancam. AI kini mampu mengotomatisasi proses akuntansi dasar, pengarsipan, hingga pelaporan pajak.

 

Menurut laporan dari World Economic Forum, pekerjaan seperti data entry dan bookkeeping clerk diprediksi menyusut lebih dari 40% hingga tahun 2030. Bahkan, banyak HRD di perusahaan besar kini lebih tertarik pada lulusan jurusan kuliah yang menguasai analisis data ketimbang sekadar administrasi angka.

 

2. Customer Service dan Call Center

 

Perusahaan kini mulai menggunakan chatbot berbasis AI untuk menangani layanan pelanggan. Teknologi ini mampu menjawab pertanyaan dasar, menangani keluhan, bahkan memberikan rekomendasi otomatis.

 

CEO Perplexity AI, Aravind Srinivas, menyebut bahwa customer service adalah salah satu posisi yang paling mudah digantikan AI karena bersifat berulang dan dapat diotomatisasi. Di beberapa negara, tren ini sudah menyebabkan pengurangan jumlah tenaga kerja di pusat layanan pelanggan.

 

3. Asisten Eksekutif dan Resepsionis

 

Pekerjaan yang berkaitan dengan penjadwalan, pengarsipan dokumen, hingga pengelolaan agenda rapat kini dapat dilakukan oleh sistem otomatis. Bahkan, aplikasi berbasis AI saat ini dapat menggantikan banyak fungsi seorang asisten pribadi.

 

Lulusan dari jurusan kuliah administrasi perkantoran, jika tidak memiliki keterampilan tambahan, sangat berisiko tergerus otomatisasi. HRD pun kini mulai mencari kandidat dengan keahlian lebih luas seperti manajemen proyek digital atau penguasaan software penjadwalan otomatis.

 

4. Kasir Ritel dan Petugas Loket

 

Banyak toko retail, bioskop, bahkan restoran cepat saji telah mengganti sistem manual dengan mesin pembayaran mandiri atau self-checkout. Perubahan ini menyebabkan profesi kasir dan petugas loket semakin menyusut jumlahnya.

 

Bank dan lembaga keuangan juga mempercepat digitalisasi layanan. Fungsi teller dan customer officer kini mulai digantikan oleh aplikasi mobile dan mesin ATM canggih. Oleh karena itu, lulusan jurusan kuliah perbankan harus menguasai aspek teknologi finansial (fintech) agar tetap relevan di dunia kerja.

 

5. Sopir Truk dan Kurir

 

Perusahaan seperti Tesla, Google, dan Amazon sedang mengembangkan kendaraan otonom serta drone pengantar barang. Meskipun implementasinya masih terbatas, dalam 10 tahun ke depan, teknologi ini diperkirakan akan menggantikan sebagian besar peran pengemudi logistik dan kurir.

 

Menurut laporan dari Business Insider, pekerjaan di sektor transportasi adalah salah satu yang paling terancam, terutama bagi mereka yang belum memiliki keterampilan digital atau teknis lainnya.

 

Apa yang Bisa Anda Lakukan?

 

Daripada menghindari seluruh pekerjaan ini, ada baiknya Anda mengambil langkah strategis agar tetap relevan:

 

- Pilih jurusan kuliah yang adaptif, seperti ilmu komputer, teknik data, komunikasi digital, atau manajemen teknologi.

 

- Kuasai skill tambahan seperti literasi digital, analisis data, dan pemikiran kritis.

 

- Ikuti pelatihan dan kursus online agar Anda tidak hanya bergantung pada materi perkuliahan.

 

- Perluas jaringan profesional, karena dunia kerja ke depan akan semakin mengandalkan kolaborasi dan kreativitas lintas disiplin.

 

AI bukanlah ancaman jika Anda mampu beradaptasi. Justru dengan memahami perubahan yang sedang terjadi, Anda bisa lebih siap menghadapi masa depan dunia kerja. Pilih jurusan kuliah yang tidak hanya menjanjikan saat ini, tetapi juga relevan dalam jangka panjang. 

 

HRD di berbagai perusahaan kini mencari talenta yang siap berkembang bersama perubahan, bukan hanya yang mengikuti tren sesaat.