Daftar Jurusan Kuliah yang Mulai Ditinggalkan Dunia Kerja, HRD Ogah Rekrut Lulusan Ini

Ilustrasi pengangguran
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Memilih jurusan kuliah bukan hanya tentang minat pribadi, tetapi juga tentang kesiapan menghadapi realita dunia kerja. Di era disrupsi teknologi dan kecerdasan buatan seperti sekarang, beberapa jurusan yang dulu dianggap menjanjikan kini mulai kehilangan daya tarik di mata HRD

Hati-Hati! 5 Pekerjaan Ini Terancam Hilang karena AI dalam 10 Tahun ke Depan

 

Dunia industri yang terus berubah menuntut keterampilan baru dan efisiensi tinggi, sehingga tidak semua lulusan dapat langsung diserap pasar.

Jangan Sampai Tergeser AI, Ini 10 Skill Penting yang Wajib Dimiliki Lulusan Baru

 

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara maju. Laporan dari The Burning Glass Institute, Times of India, dan World Economic Forum menunjukkan bahwa jurusan kuliah yang tidak mampu mengikuti perkembangan zaman berpotensi besar ditinggalkan industri, bahkan terancam usang di tahun-tahun mendatang.

Intip 7 Jurusan Kuliah Paling Aman di Tengah Gelombang PHK dan Otomatisasi, Lulusannya Tetap Dicari HRD!

 

Berikut adalah beberapa jurusan kuliah yang mulai tidak diminati dunia kerja.

 

1. Ilmu Komputer Umum (General Computer Science)

 

Meskipun terdengar aneh, beberapa perusahaan teknologi besar mulai menghindari lulusan CS murni tanpa spesialisasi. Banyak peran dasar seperti pengkodean dan debugging kini dapat diotomatisasi oleh AI seperti GitHub Copilot atau ChatGPT. 

 

Menurut The Times, lulusan jurusan ini kini menghadapi pasar kerja yang ketat karena perusahaan lebih memilih praktisi dengan keahlian khusus seperti keamanan siber atau AI engineer.

 

2. Sastra dan Humaniora Tradisional

 

Jurusan seperti Sastra Inggris, Filsafat, atau Sejarah kini dianggap terlalu umum dan kurang memberikan nilai tambah praktis di dunia kerja. HRD cenderung melihat lulusan ini sebagai "over-educated but under-skilled", apalagi jika tidak dibarengi dengan kemampuan digital, komunikasi strategis, atau content creation. Banyak perusahaan mengalihkan fokus pada jurusan yang menghasilkan lulusan siap pakai di era digital.

 

3. Jurnalistik Konvensional

 

Dengan perkembangan media sosial dan jurnalisme warga, kebutuhan akan jurnalis konvensional menurun drastis. Industri media kini lebih mencari content creator, social media strategist, dan data journalist yang mampu membaca tren dan metrik digital. Jurusan jurnalistik yang tidak beradaptasi dengan platform digital berisiko tidak relevan lagi bagi industri media modern.

 

4. Administrasi Perkantoran

 

Automatisasi proses kerja menggunakan software ERP, AI chatbot, hingga aplikasi cloud telah mengurangi kebutuhan terhadap posisi administrasi tradisional. Jurusan Administrasi yang hanya mengajarkan keterampilan manajerial dasar seperti mengetik, pembukuan manual, atau pengarsipan kini tidak lagi cukup di mata HRD global.

 

5. Pariwisata dan Perhotelan

 

Pandemi COVID-19 menjadi pukulan besar bagi industri pariwisata, dan dampaknya masih terasa. Banyak hotel, agen perjalanan, dan maskapai yang beralih ke model digital atau mengurangi tenaga kerja tetap. Lulusan jurusan ini kini bersaing ketat dengan pekerja lepas dan otomatisasi layanan, membuat daya serap industrinya menurun drastis.

 

6. Desain Grafis Tradisional

 

Dengan kehadiran aplikasi desain instan seperti Canva, serta kemampuan AI menghasilkan visual dalam hitungan detik, jurusan Desain Grafis yang tidak dibarengi pemahaman branding, UX/UI, dan tren digital, mulai dipertanyakan nilainya. Perusahaan kini lebih memilih desainer yang bisa memahami data, tren konsumen, dan storytelling visual, bukan sekadar menguasai Photoshop.

 

7. Studi Agama atau Teologi

 

Jurusan ini memang memiliki nilai akademis dan spiritual, namun secara praktis, peluang kerja di sektor umum sangat terbatas. Kecuali jika lulusan melanjutkan ke dunia akademik atau lembaga keagamaan, sebagian besar HRD menganggap jurusan ini tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja modern.

 

8. Sosiologi dan Antropologi

 

Jurusan ini mulai dianggap "niche" karena lulusannya memerlukan pendidikan lanjutan atau pelatihan tambahan untuk bisa bersaing di dunia kerja. Sementara itu, perusahaan lebih memprioritaskan jurusan seperti psikologi terapan, manajemen SDM, atau analisis data perilaku konsumen yang lebih terukur dan aplikatif.

 

9. Ilmu Politik

 

Ilmu politik merupakan jurusan yang memerlukan jalur karier khusus, seperti lembaga pemerintahan, LSM, atau penelitian kebijakan. Sayangnya, dunia kerja umum tidak terlalu banyak menyerap lulusan ilmu politik karena keterampilan teknis yang dibutuhkan lebih spesifik.

 

10. Pendidikan Umum

 

Seiring menurunnya minat menjadi guru di berbagai negara dan berkembangnya model pembelajaran daring serta AI tutor, jurusan pendidikan yang tidak memiliki spesialisasi seperti pendidikan inklusif, teknologi pembelajaran, atau pendidikan berbasis STEM mulai tergerus.

 

Jika Anda ingin aman secara karier dalam 10–20 tahun ke depan, pilihlah jurusan yang tidak hanya sesuai minat, tetapi juga memiliki prospek jangka panjang. Dunia industri berubah cepat, dan HRD kini lebih menghargai adaptabilitas, kemampuan digital, serta pemikiran kritis yang aplikatif.

 

Pertimbangkan jurusan-jurusan yang menggabungkan teori dan praktik, serta memiliki jalur karier fleksibel seperti Data Science, Cybersecurity, Teknologi Informasi, Teknik, Ekonomi Digital, hingga Ilmu Lingkungan. Pastikan juga Anda aktif menambah keterampilan baru di luar kurikulum kuliah agar tetap relevan di dunia kerja masa depan.