Panduan Mengelola KPR dengan Rumus Anggaran 1-2-3-4, Simak Simulasinya

Ilustrasi kpr
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi salah satu jalan untuk mempunyai rumah pribadi impian. Namun, sepanjang cicilan kerap dihadapkan pada tantangan pengelolaan keuangan sering kali menjadi hambatan. 

Berdiri 200-an Tahun, Rumah Batu Olakemang di Jambi Simpan Misteri Tak Terpecahkan

Rumus anggaran 1-2-3-4 merupakan sebuah pendekatan untuk mengelola pendapatan secara bijak sehingga dapat mebayar cicilan KPR tanpa mengorbankan kebutuhan lain. Metode ini membagi pendapatan ke dalam empat kategori utama sehingga memungkinkan perencanaan keuangan yang seimbang, yaitu kebutuhan, tabungan, cicilan utang, dan gaya hidup.

Dengan pendekatan ini, Anda dapat memastikan bahwa cicilan KPR tetap terjangkau. Bersamaan konsisten menjaga dana darurat dan kebutuhan pribadi dan mencegah stres finansial

Rumus Anggaran 1-2-3-4

Rahasia Kulit Glowing ala K-Beauty: 5 Langkah Sederhana yang Bisa Kamu Coba di Rumah

Rumus anggaran 1-2-3-4 merupakan metode pengelolaan keuangan yang membagi pendapatan bersih bulanan ke dalam empat kategori utama. Berbeda dengan aturan 50/30/20 yang lebih umum, rumus ini menyesuaikan alokasi untuk memasukkan cicilan utang sebagai kategori tersendiri, yang sangat relevan bagi peminjam KPR. 

1: Kebutuhan

Kategori ini mencakup 40-50 persen pendapatan untuk kebutuhan pokok, seperti makanan, transportasi, tagihan listrik, air, internet, dan asuransi kesehatan. Memprioritaskan aloskasi untuk kebutuhan pokok bertujuan untuk memastikan pengeluaran esensial terpenuhi tanpa membebani anggaran.

2: Tabungan

5 Langkah Mudah Terapkan Loud Budgeting, Strategi Baru Menuju Kebebasan Finansial

Langkah kedua adalah menyisihkan sekitar 20 persen dari pendapatan untuk tabungan. Ini termasuk untuk membangun dana darurat, investasi jangka panjang, atau dana pensiun. Tabungan ini penting untuk mengantisipasi keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan, yang dapat mengganggu pembayaran KPR. 

3: Cicilan Utang

Kemudian alokasikan 20-30 persen dari gaji untuk membayar cicilan utang, termasuk KPR, kredit kendaraan, atau kartu kredit. Cicilan KPR tidak melebihi 30-35 persen dari pendapatan untuk menjaga stabilitas keuangan serta untuk menghindari risiko kredit macet.

4: Gaya Hidup

Terakhir atau rumus ‘4’ adalah menyisihkan pendapatan untuk pengeluaran non-esensial, seperti makan di restoran, hiburan, atau hobi. Kategori ini dapat dipangkas jika cicilan KPR besar sehingga memungkinkan pengalihan dana ke tabungan atau pelunasan utang. 

Simulasi Penerapan Rumus 1-2-3-4

Untuk menerapkan rumus 1-2-3-4 dalam pembayaran KPR, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Hitung Pendapatan Bersih
    Misalnya, gaji Rp12 juta dikurangi pajak menjadi Rp10 juta.
  • Alokasikan Anggaran
    1. Kebutuhan: 40-50 persen atau sekitar Rp4-5 juta. Dengan pembagian Rp1,5 juta untuk makanan,  transportasi Rp500 ribu, tagihan Rp1 juta, dan sisanya untuk biaya rumah lainnya, seperti listrik, air dan lain-lain.
    2. Tabungan: 20 persen atau Rp2 juta untuk dana darurat atau investasi.
    3. Cicilan Utang: sebesar 20-30 persen atau Rp2-3 juta untuk KPR. Gunakan kalkulator KPR untuk memastikan cicilan sesuai. Contoh: KPR Rp400 juta dengan suku bunga fixed 5 persen untuk 15 tahun menghasilkan cicilan sekitar Rp3,2 juta.
    4. Gaya Hidup: 10-20 persen atau Rp1-2 juta untuk rekreasi, yang dapat dikurangi untuk mempercepat pelunasan KPR.

Strategi Pelunasan Cepat

Alihkan kelebihan dana dari kategori gaya hidup untuk pembayaran tambahan pada pokok pinjaman KPR, yang dapat mengurangi bunga dan tenor. Periksa biaya penalti pelunasan dini, biasanya 1-2 persen sisa pokok.

Rumus anggaran 1-2-3-4 adalah menjadi pilihan untuk membantu mengelola KPR dengan cerdas sekaligus memastikan cicilan terjangkau sambil menjaga tabungan dan gaya hidup. Strategi ini tidak hanya mendukung stabilitas keuangan, tetapi juga kesehatan mental tentunya harus disiplin untuk menuju kebebasan finansial.