50 Istilah Penting dalam Investasi Saham, Pemula Wajib Tahu!
- VIVA/Ayesha Puri
Lifestyle – Investasi saham merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kekayaan, namun sering kali diwarnai oleh istilah-istilah teknis yang dapat membingungkan, terutama bagi investor pemula. Memahami istilah-istilah ini penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Berikut adalah penjelasan singkat dan jelas mengenai istilah-istilah utama dalam dunia saham, mulai dari proses penawaran umum hingga konsep keuntungan dan risiko, yang dirancang untuk membantu investor memahami pasar modal dengan lebih baik.
Ilustrasi beli saham murah
- Freepik
1. Analisis Fundamental
Metode evaluasi saham berdasarkan kinerja keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan prospek bisnis.
2. Analisis Teknikal
Pendekatan untuk memprediksi pergerakan harga saham berdasarkan data historis, seperti grafik harga dan volume perdagangan.
3. Annual Report
Laporan tahunan perusahaan yang berisi informasi keuangan, kinerja operasional, dan strategi bisnis, digunakan investor untuk analisis fundamental.
4. ARA (Auto Rejection Atas)
Batas kenaikan harga saham maksimum yang ditetapkan bursa dalam satu hari perdagangan untuk mencegah fluktuasi ekstrem.
5. ARB (Auto Rejection Bawah)
Batas penurunan harga saham maksimum yang ditetapkan bursa dalam satu hari perdagangan untuk menjaga stabilitas pasar.
6. Average Down
Strategi membeli saham tambahan pada harga lebih rendah dari harga beli awal untuk menurunkan harga rata-rata per saham.
7. Average Up
Strategi membeli saham tambahan pada harga lebih tinggi dari harga beli awal untuk memanfaatkan tren kenaikan harga.
8. Bandar
Pihak atau kelompok dengan modal besar yang diduga memanipulasi harga saham untuk keuntungan pribadi, meskipun istilah ini bersifat spekulatif.
9. Bearish
Kondisi pasar saham yang mengalami penurunan harga berkelanjutan, biasanya akibat pesimisme atau ketidakpastian ekonomi.
10. Book Value
Nilai aset bersih perusahaan, dihitung dengan mengurangi total kewajiban dari total aset, mencerminkan nilai intrinsik perusahaan.
11. Bullish
Kondisi pasar saham yang mengalami kenaikan harga secara konsisten, mencerminkan optimisme investor terhadap ekonomi.
12. Buy Back
Tindakan perusahaan membeli kembali sahamnya dari pasar untuk mengurangi jumlah saham yang beredar, sering untuk meningkatkan nilai saham.
13. Candlestick
Grafik harga saham yang menunjukkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah dalam periode tertentu, digunakan dalam analisis teknikal.
14. Capital Gain
Keuntungan dari selisih harga jual saham yang lebih tinggi dibandingkan harga beli.
15. Cut Loss
Strategi menjual saham pada harga lebih rendah dari harga beli untuk membatasi kerugian saat harga terus turun.
16. Delisting
Penghapusan saham perusahaan dari bursa efek, biasanya karena tidak memenuhi syarat pencatatan atau kebangkrutan.
17. Dividen
Bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham, biasanya dalam bentuk uang tunai atau saham tambahan.
18. Dividend Yield
Rasio yang menunjukkan persentase keuntungan tahunan yang diterima pemegang saham dari dividen, dihitung dengan membagi jumlah dividen tahunan per saham dengan harga saham terkini.
19. Earning Per Share (EPS)
Laba bersih perusahaan per lembar saham, dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham yang beredar, indikator profitabilitas.
20. Emiten
Perusahaan yang menerbitkan saham atau efek lainnya di bursa untuk memperoleh modal dari investor publik.
21. Go Private
Proses ketika perusahaan publik menarik sahamnya dari bursa untuk menjadi perusahaan tertutup, biasanya melalui pembelian kembali saham.
22. Go Public
Proses ketika perusahaan swasta menawarkan sahamnya kepada publik melalui IPO untuk menjadi perusahaan terbuka di bursa efek.
23. HMETD
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah hak pemegang saham untuk membeli saham baru dalam right issue sebelum ditawarkan ke publik.
24. HAKA (Hajar Kanan)
Istilah gaul dalam perdagangan saham yang menggambarkan tindakan membeli saham langsung pada harga penawaran tertinggi (offer) untuk memperoleh saham dengan cepat tanpa menunggu antrian.
25. HAKI (Hajar Kiri)
Istilah gaul dalam saham yang merujuk pada tindakan menjual saham pada harga permintaan terendah (bid) agar saham dapat terjual segera tanpa menunggu antrian.
26. IPO (Initial Public Offering)
Proses ketika perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik melalui bursa efek untuk mengumpulkan modal.
27. Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar atau market capitalization adalah nilai total saham perusahaan di pasar, dihitung dengan mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga saham per lembar.
28. Kustodian
Lembaga yang menyimpan dan mengelola aset efek investor, seperti saham atau obligasi, untuk menjamin keamanan transaksi.
29. Likuiditas
Kemudahan saham untuk dibeli atau dijual di pasar tanpa memengaruhi harga; saham likuid memiliki volume perdagangan tinggi.
30. Lot
Satuan perdagangan saham di bursa, umumnya terdiri dari 100 lembar saham, untuk menstandarisasi transaksi.
31. Manajer Investasi
Pihak profesional yang mengelola portofolio investasi, seperti reksa dana, atas nama investor.
33. Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)
Rasio yang membandingkan harga saham dengan laba per saham, digunakan untuk menilai apakah saham dinilai wajar.
34. Return on Equity (ROE)
Indikator efisiensi perusahaan menghasilkan laba dari ekuitas pemegang saham; ROE tinggi menunjukkan pengelolaan modal yang baik.
35. Right Issue
Penawaran saham baru kepada pemegang saham existing dengan harga lebih rendah untuk mengumpulkan modal tambahan.
36. Saham Blue Chip
Saham perusahaan besar, stabil, dengan kinerja keuangan konsisten dan reputasi baik, sering membayar dividen rutin.
37. Saham Gorengan
Saham dengan harga rendah yang sering dimanipulasi oleh pihak tertentu untuk menciptakan fluktuasi harga demi keuntungan spekulatif.
38. Saham Growth (Growth Stock)
Saham perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi, biasanya mengutamakan reinvestasi keuntungan ketimbang membayar dividen.
39. Saham Middle Cap
Saham perusahaan dengan kapitalisasi pasar menengah, biasanya memiliki keseimbangan antara risiko dan potensi pertumbuhan.
40. Saham Small Cap
Saham perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil, sering memiliki volatilitas tinggi namun potensi pertumbuhan besar.
41. Saham Syariah
Saham perusahaan yang mematuhi prinsip syariat Islam, seperti tidak terlibat dalam bisnis haram dan memiliki rasio utang sesuai syariah.
42. Short Selling
Strategi menjual saham pinjaman dengan harapan membeli kembali pada harga lebih rendah untuk meraih keuntungan dari penurunan harga.
43. Stock Split
Pembagian jumlah saham untuk menurunkan harga per lembar, membuat saham lebih terjangkau tanpa mengubah kapitalisasi pasar.
44. Suspend
Penghentian sementara perdagangan saham di bursa, biasanya karena pelanggaran aturan, pengumuman besar, atau ketidakstabilan harga.
45. Swing Trading
Strategi perdagangan saham jangka pendek untuk memanfaatkan fluktuasi harga dalam beberapa hari atau minggu.
46. Take Profit
Strategi menjual saham saat mencapai harga tertentu untuk mengamankan keuntungan sebelum harga berbalik turun.
47. Volatilitas
Tingkat fluktuasi harga saham dalam periode tertentu; saham dengan volatilitas tinggi memiliki risiko dan potensi keuntungan besar.
48. Window Dressing
Tindakan perusahaan atau manajer investasi untuk mempercantik laporan keuangan atau portofolio menjelang akhir periode pelaporan.
49. Lock up Saham
Periode pembatasan yang ditetapkan setelah IPO di mana pemegang saham tertentu, seperti pendiri, karyawan, atau investor awal, dilarang menjual saham mereka untuk waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas harga saham di pasar dan mencegah tekanan jual yang besar segera setelah IPO.
50. ESOP
Employee Stock Ownership Plan adalah program yang memungkinkan karyawan memiliki saham perusahaan melalui penawaran saham atau opsi saham sebagai bagian dari kompensasi, bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan.