Viral Kisah Lulusan Oxford dengan Gelar PhD Jadi Kurir Makanan, Gelar Mentereng Nggak Jamin Dapat Kerja!
- Freepik
Lifestyle – Fenomena pasar tenaga kerja global kian menunjukkan kompleksitas yang tak terduga, di mana kualifikasi akademik yang tinggi sekalipun tidak serta-merta menjamin akses mudah ke pekerjaan impian. Kisah mengenai seorang lulusan universitas ternama, Ding Yuanzhao, yang memilih profesi sebagai pengantar
Ding Yuanzhao merupakan individu dengan latar belakang pendidikan yang mengesankan dan berprofesi sebagai kurir makanan. Ia merupakan Sarjana Kimia dari Tsinghua University, salah satu universitas paling bergengsi di Tiongkok, dengan nilai nyaris sempurna yakni 700 dari 750.
Ia juga berhasil menamatkan pendidikan Master di bidang Biodiversitas dari University of Oxford yang merupakan institusi pendidikan elite dunia yang diakui secara global. Yuanzhao juga memperoleh double degree Master di bidang rekayasa energi dari Peking University.
Tidak berhenti di situ, ia juga meraih gelar PhD di bidang biologi dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Deretan gelar dari universitas-universitas kelas dunia ini sudah menunjukkan bahwa Yuanzhao merupakan individu yang kompeten.
Di balik gemilangnya latar belakang akademik tersebut, Ding Yuanzhao menghadapi kenyataan pahit di pasar kerja. Kontrak pekerjaannya sebagai peneliti postdoctoral di National University of Singapore tidak diperpanjang.
Ia lalu menjalani lebih dari sepuluh wawancara kerja yang krusial namun tidak satu pun membuahkan hasil. Tekanan finansial yang kian memuncak ditambah dengan minimnya pilihan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasinya, mendorongnya untuk mengambil keputusan besar untuk terjun ke dunia ekonomi gig sebagai kurir makanan.
Profesi pengantar makanan yang kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian pihak menjadi jalur pilihan Ding untuk menyambung hidup. Ia mengakui sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya yang mentereng.
Dalam kesehariannya, Ding bekerja hingga 10 jam setiap harinya tanpa henti. Dari upaya kerasnya tersebut, ia mampu menghasilkan sekitar 700 Dolar Singapura atau setara dengan kurang lebih Rp 8 juta hingga Rp 8,9 juta dalam seminggu.
Meskipun angka tersebut mungkin terbilang pas-pasan jika dibandingkan dengan biaya hidup dan potensi penghasilan seorang bergelar PhD, Ding Yuanzhao menyatakannya sebagai pekerjaan yang stabil.
"Ini pekerjaan yang stabil. Saya bisa menghidupi keluarga. Kalau kerja keras, penghasilannya cukup layak," ujar Ding dikutip dari South China Morning Post.
Bahkan, ia menemukan sisi positif dari profesinya. Salah satu kelebihan jadi pengantar makanan adalah sekalian olahraga. Ia bahkan menolak tawaran untuk menjadi guru les privat.
Setelah beberapa tahun menetap di Singapura, Ding memutuskan untuk kembali ke Tiongkok bersama keluarganya. Namun, kepindahan ini tidak mengubah profesi yang ia geluti. Sesampainya di Tiongkok, ia kembali bergabung dengan Meituan di Beijing dan tetap bekerja sebagai pengantar makanan.