7 Tangga Kekayaan versi Timothy Ronald, Strategi Jitu Raih Kestabilan Finansial untuk Masa Depan
- Instagram: @timothyronaldd
Lifestyle – Dalam dunia keuangan yang penuh dinamika, Timothy Ronald, seorang investor muda asal Indonesia, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang melalui pendekatan praktis dan terarah dalam membangun kekayaan. Melalui platform edukasi finansialnya, seperti Ternak Uang dan Akademi Crypto, ia membagikan strategi bertahap yang dikenal sebagai "Tujuh Tangga Kekayaan."
Strategi keuangan ini menawarkan panduan yang sistematis untuk mencapai kebebasan finansial, dengan menekankan bahwa investasi bukanlah langkah pertama. Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai tujuh langkah tersebut, yang dirancang untuk membantu individu dari berbagai latar belakang keuangan.
Langkah 1: Mengumpulkan Modal Awal Rp10 Juta
Langkah awal dalam tangga kekayaan Timothy Ronald adalah mengumpulkan modal sebesar Rp10 juta. Modal ini dianggap sebagai fondasi kuat sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Menurut Timothy, jumlah ini dapat dikumpulkan melalui berbagai cara, seperti menabung dari penghasilan rutin, memulai usaha sampingan, atau mengoptimalkan keahlian yang dimiliki.
Misalnya, ia mencontohkan bisnis kecil seperti lumpia telur dengan modal Rp16 ribu yang dapat menghasilkan keuntungan Rp18 ribu, atau jelly pelangi dengan margin keuntungan 75 persen. Langkah ini menekankan pentingnya disiplin dalam mengelola penghasilan dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu untuk membangun fondasi finansial yang kokoh.
Langkah 2: Melunasi Utang Konsumtif
Setelah modal awal terkumpul, langkah kedua adalah melunasi utang konsumtif, seperti utang kartu kredit atau pinjaman untuk barang yang tidak menghasilkan pendapatan. Timothy menegaskan bahwa utang konsumtif dapat menjadi penghambat utama dalam perjalanan menuju kebebasan finansial.
Dengan melunasi utang, seseorang dapat mengurangi beban bunga yang sering kali menghabiskan sebagian besar penghasilan. Langkah ini membutuhkan prioritas dan pengelolaan anggaran yang ketat untuk memastikan semua utang konsumtif terselesaikan sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
Langkah 3: Menyiapkan Dana Darurat
Dana darurat menjadi langkah ketiga yang sangat penting. Timothy merekomendasikan untuk menyiapkan dana darurat sebesar 6 hingga 12 kali pengeluaran bulanan. Dana ini berfungsi sebagai jaring pengaman untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak.
Dengan adanya dana darurat, seseorang dapat fokus pada langkah berikutnya tanpa khawatir terhadap ketidakpastian finansial. Proses pengumpulan dana darurat dapat dilakukan secara bertahap dengan menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan.
Langkah 4: Berinvestasi 20 Persen dari Penghasilan
Setelah fondasi keuangan terbentuk, Timothy menyarankan untuk mulai berinvestasi dengan mengalokasikan 20 persen dari penghasilan bulanan. Ia membagi investasi menjadi dua jenis, yaitu investasi beta (pasif, mengikuti pasar) dan investasi alfa (aktif, bertujuan mengungguli pasar).
Untuk pemula, Timothy merekomendasikan fokus pada investasi beta, seperti reksa dana atau saham blue-chip, yang lebih stabil dan minim risiko. Langkah ini menekankan pentingnya memahami instrumen investasi sebelum menempatkan dana, sehingga risiko kerugian dapat diminimalkan.
Langkah 5: Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
Bagi mereka yang memiliki atau berencana memiliki anak, langkah kelima adalah menyiapkan dana pendidikan. Timothy menyoroti bahwa inflasi biaya pendidikan bisa mencapai 20-25 persen per tahun, menjadikannya prioritas yang lebih mendesak dibandingkan dana pensiun.
Dana ini dapat disiapkan melalui instrumen investasi jangka panjang, seperti reksa dana atau deposito, yang memberikan pertumbuhan stabil. Perencanaan dini untuk dana pendidikan akan meringankan beban finansial di masa depan dan memastikan anak mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Langkah 6: Melunasi KPR
Langkah keenam adalah melunasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang sering kali menjadi beban utang terbesar bagi banyak individu. Dengan melunasi KPR, seseorang dapat mencapai kebebasan finansial yang lebih nyata, karena beban bunga jangka panjang dapat dihilangkan.
Timothy menyarankan untuk mempercepat pelunasan KPR dengan mengalokasikan dana tambahan dari keuntungan investasi atau penghasilan tambahan. Sehingga beban finansial berkurang dan lebih banyak dana dapat dialihkan untuk pengembangan aset.
Langkah 7: Membangun Kekayaan Abadi
Langkah terakhir adalah menciptakan kekayaan yang dapat diwariskan, yang tidak hanya berfokus pada akumulasi aset tetapi juga pada pelestarian kekayaan. Pada tahap ini, Timothy mendorong individu untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan filantropi, seperti membangun sekolah atau wakaf.
Ia sendiri telah memulai inisiatif sosial dengan membangun sekolah di daerah terpencil, seperti di NTT dan Lombok. Langkah ini mencerminkan visi jangka panjang untuk memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.