6 Kesalahan Finansial Kelas Menengah yang Diam-diam Bikin Sulit 'Naik Level'
- Freepik
Banyak dari kelas menengah menganggap investasi itu rumit, penuh risiko, dan hanya untuk orang kaya. Akibatnya, mereka menunda atau bahkan enggan mencoba. Padahal, menunda investasi sama dengan kehilangan potensi keuntungan jangka panjang yang bisa mengubah kondisi keuangan Anda.
Investasi bisa dimulai dari yang paling sederhana, seperti reksa dana pasar uang atau emas digital. Semakin dini Anda mulai, semakin besar efek compounding yang Anda nikmati.
3. Belanja Konsumtif Demi Gengsi Sosial
Kelas menengah sangat rentan terhadap tekanan sosial: punya gadget terbaru, nongkrong di kafe trendi, ikut gaya hidup artis di media sosial. Tanpa disadari, banyak pengeluaran dilakukan bukan karena kebutuhan, tapi demi menjaga citra.
Gaya hidup seperti ini tidak hanya membuat tabungan sulit bertambah, tapi juga menghambat Anda untuk mengalokasikan uang ke hal yang lebih produktif seperti investasi, pendidikan, atau modal usaha.
4. Tidak Punya Dana Darurat yang Memadai
Sebagian besar kelas menengah punya tabungan, tapi tidak semua punya dana darurat. Akibatnya, ketika ada kejadian tak terduga seperti sakit, kendaraan rusak, atau kehilangan pekerjaan, tabungan terpakai habis, bahkan terpaksa berutang.