Cari Kerja di Usia 30-an? Boleh Kok, Ini Cara Naikin Value Diri di Mata HRD

Ilustrasi mencari kerja
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Bagi sebagian orang, usia 30-an sering dianggap sebagai usia “tanggung” dalam karier. Banyak yang merasa terlambat memulai, apalagi jika baru mulai cari kerja lagi setelah resign, terkena PHK, atau ingin beralih jalur karier. 

Menabung untuk Dana Darurat Keluarga? Ini Target Idealnya dan Cara Mencapainya

 

Pertanyaan seperti “Masih bisa bersaing nggak ya?” atau “HRD masih mau terima nggak sih yang umur segini?” pun jadi kekhawatiran tersendiri.

Atur Keuangan Rumah Tangga Anti Ribet, Pakai 3 Amplop Ini Saja!

 

Namun kenyataannya, usia bukanlah penghalang jika Anda tahu cara menampilkan diri secara tepat. Justru, pengalaman hidup, kematangan emosional, dan keterampilan interpersonal Anda bisa jadi nilai tambah besar di mata perekrut. 

Strategi Mengelola Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp5 Juta, Tetap Bisa Nabung!

 

Dengan pendekatan yang tepat, Anda tetap bisa tampil unggul di pasar kerja yang kompetitif. Berikut ini beberapa cara realistis untuk menaikkan value diri di mata HRD saat cari kerja di usia 30-an.

 

1. Tonjolkan Pengalaman, Bukan Usia

 

Usia bukan masalah selama Anda bisa menunjukkan bahwa Anda punya pengalaman dan kontribusi nyata. Di CV dan wawancara, fokuskan pada pencapaian, proyek penting, serta peran yang pernah Anda jalani. Hindari membahas usia secara langsung kecuali ditanya.

 

2. Perbarui Skill Sesuai Tren Industri

 

HRD akan lebih tertarik pada kandidat yang mau terus belajar. Ambil kursus singkat, sertifikasi, atau pelatihan yang relevan dengan bidang yang Anda incar. Usia 30-an adalah waktu yang tepat untuk upgrade diri, terutama dalam bidang digital, komunikasi, atau manajemen.

 

3. Bangun Personal Branding yang Kuat

 

Aktiflah di LinkedIn, bagikan insight atau pengalaman kerja Anda, dan tampilkan diri sebagai profesional yang terus berkembang. Dengan membangun citra positif secara online, Anda bisa menarik perhatian HR bahkan sebelum mengirim lamaran.

 

4. Tunjukkan Stabilitas dan Komitmen

 

Kandidat usia 30-an sering dianggap lebih stabil dan punya komitmen tinggi terhadap pekerjaan. Tekankan hal ini dalam surat lamaran atau saat wawancara. Jelaskan bahwa Anda berada dalam fase yang siap memberikan kontribusi jangka panjang.

 

5. Jujur Tapi Optimis dalam Wawancara

 

Jika ditanya mengapa baru melamar kerja di usia 30-an, jawab dengan jujur dan tetap positif. Misalnya, Anda mengambil jeda karena mengurus keluarga, berbisnis, atau kuliah lagi. Yang penting, tunjukkan bahwa sekarang Anda siap kembali dan lebih kuat.

 

6. Kuasai Soft Skill: Komunikasi, Empati, Problem Solving

 

Di usia 30-an, Anda diharapkan sudah lebih dewasa secara emosional. Tunjukkan kemampuan bekerja dalam tim, memimpin, menyelesaikan konflik, atau menghadapi tekanan. Soft skill seperti ini sangat dicari oleh perusahaan.

 

7. Pertimbangkan Pekerjaan Kontrak atau Freelance

 

Jika sulit mendapat posisi tetap di awal, ambil peluang kontrak atau freelance dulu. Ini bisa menjadi jalan masuk ke perusahaan, sambil menunjukkan performa Anda. Banyak karyawan tetap berawal dari jalur ini.

 

8. Jangan Minder, Tunjukkan Growth Mindset

 

Kepercayaan diri penting. HRD bisa melihat dari cara Anda membawa diri. Tunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang terbuka, adaptif, dan punya semangat untuk terus bertumbuh. Itu jauh lebih bernilai daripada usia semata.

 

Mencari kerja di usia 30-an sah-sah saja, bahkan bisa menjadi momentum terbaik untuk merancang ulang karier Anda. HRD tidak sekadar melihat umur, tapi sejauh mana Anda bisa membawa nilai tambah ke perusahaan. Dengan bekal pengalaman dan semangat belajar, Anda tetap punya peluang besar untuk sukses di dunia kerja.