Menabung untuk Dana Darurat Keluarga? Ini Target Idealnya dan Cara Mencapainya

Ilustrasi mengatur keuangan rumah tangga
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Dalam mengelola keuangan rumah tangga, ada satu hal yang sering diabaikan padahal sangat penting: dana darurat. Banyak keluarga merasa cukup hanya dengan menabung, tanpa menyadari bahwa tabungan biasa dan dana darurat memiliki fungsi yang berbeda. 

Strategi Mengelola Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp5 Juta, Tetap Bisa Nabung!

 

Dana darurat adalah penyelamat saat hal tak terduga terjadi, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya.

Cara Mengatur Uang Belanja Bulanan agar Cukup Sampai Gajian Lagi, Nomor 7 Bikin Hemat Banget!

 

Tanpa dana darurat, keuangan rumah tangga bisa goyah hanya karena satu kejadian tak terencana. Bahkan tak jarang, banyak keluarga yang akhirnya harus berutang untuk menutupi kebutuhan mendadak tersebut. 

7 Kesalahan Saat Atur Keuangan Rumah Tangga Ini Sering Terjadi, Nomor 3 Paling Tak Disadari

 

Untuk itu, penting bagi Anda untuk mulai menabung secara khusus demi membentuk dana darurat. Berikut ini penjelasan mengenai target ideal yang harus dicapai dan cara mencapainya secara realistis.

 

Target Ideal Dana Darurat untuk Keluarga

 

Besar kecilnya dana darurat tergantung dari jumlah anggota keluarga dan kebutuhan hidup bulanan Anda. Berikut panduan umum target dana darurat yang bisa dijadikan acuan:

 

- Lajang (belum menikah): 3–6 bulan biaya hidup

 

- Pasangan tanpa anak: 6 bulan biaya hidup

 

- Pasangan dengan 1–2 anak: 6–12 bulan biaya hidup

 

- Keluarga dengan tanggungan lebih dari 2: Minimal 12 bulan biaya hidup

 

Misalnya, jika pengeluaran bulanan Anda Rp5 juta dan Anda sudah berkeluarga dengan dua anak, maka dana darurat idealnya berkisar Rp30 juta hingga Rp60 juta. Dana ini tidak perlu dikumpulkan sekaligus, tapi bisa dicicil secara rutin.

 

Cara Mencapai Target Dana Darurat

 

1. Tentukan Jumlah Pengeluaran Bulanan Rata-rata

 

Langkah awal adalah mengetahui berapa rata-rata pengeluaran rumah tangga Anda dalam sebulan. Masukkan semua komponen penting seperti makan, sewa, transportasi, dan pendidikan anak. Ini akan menjadi dasar penghitungan target dana darurat.

 

2. Sisihkan Secara Otomatis di Awal Gajian

 

Alih-alih menunggu sisa uang di akhir bulan, sisihkan dana darurat di awal gajian. Mulailah dengan jumlah kecil yang realistis, misalnya 5%–10% dari gaji. Anda bisa menaikkannya secara bertahap.

 

3. Gunakan Rekening Khusus

 

Simpan dana darurat di rekening terpisah dari rekening utama. Pilih rekening yang mudah diakses tetapi tidak memiliki kartu ATM, agar tidak tergoda mengambil uang sembarangan.

 

4. Potong Pengeluaran Tidak Penting

 

Tinjau kembali pengeluaran bulanan dan kurangi pos yang tidak terlalu penting. Misalnya, kurangi langganan digital yang tidak terlalu digunakan, nongkrong berlebihan, atau kebiasaan belanja impulsif.

 

5. Gunakan Bonus atau THR dengan Bijak

 

Jika Anda menerima bonus tahunan atau THR, gunakan sebagian untuk mempercepat pencapaian dana darurat. Ini cara efektif untuk menaikkan saldo tanpa harus mengubah pengeluaran rutin.

 

6. Jadikan Prioritas, Bukan Pilihan

 

Dana darurat harus diperlakukan sebagai kebutuhan utama, bukan sekadar opsi. Sama pentingnya dengan membayar tagihan atau membeli kebutuhan pokok. Dengan pola pikir ini, Anda akan lebih disiplin dalam mencapainya.

 

Memiliki dana darurat bukan hanya soal finansial, tapi juga soal ketenangan pikiran. Anda tak akan lagi panik saat kejadian tak terduga terjadi, karena sudah punya “tameng” yang disiapkan jauh-jauh hari. 

 

Jadi, mulailah dari sekarang, walau perlahan. Sedikit demi sedikit, lama-lama akan cukup, dan keuangan rumah tangga Anda akan jauh lebih kuat.