Jangan Panik! Ini 7 Langkah Atur Keuangan Setelah PHK yang Wajib Anda Lakukan
- Freepik
Lifestyle – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan momen berat yang bisa menimbulkan tekanan emosional dan finansial. Banyak orang mendadak kehilangan penghasilan utama dan merasa bingung harus mulai dari mana untuk mengatur hidup kembali.
Dalam kondisi seperti ini, menjaga kestabilan keuangan menjadi prioritas utama agar Anda tidak terjebak dalam krisis berkepanjangan.
Anda mungkin tidak bisa mengendalikan keputusan perusahaan untuk melakukan PHK, tetapi Anda bisa mengendalikan bagaimana menyikapinya. Salah satu cara terbaik adalah dengan segera mengambil langkah-langkah strategis dalam mengelola keuangan, agar kebutuhan hidup tetap terpenuhi sambil mencari peluang kerja baru.
Berikut ini tujuh langkah keuangan yang wajib Anda lakukan pasca PHK.
1. Hitung Ulang Seluruh Aset dan Dana yang Dimiliki
Langkah pertama adalah mengetahui kondisi keuangan Anda secara menyeluruh. Catat berapa jumlah tabungan, pesangon dari perusahaan, saldo BPJS Ketenagakerjaan (JHT), hingga aset seperti emas, reksa dana, atau investasi lainnya.
Dengan mengetahui total kekayaan dan dana yang bisa diakses, Anda bisa membuat perencanaan jangka pendek dan menengah dengan lebih realistis. Ini juga akan membantu Anda menentukan seberapa lama bisa bertahan tanpa penghasilan tetap.
2. Buat Anggaran Hidup Minimal
Setelah mengetahui total aset, buatlah anggaran bulanan yang berfokus hanya pada kebutuhan pokok. Pangkas semua pengeluaran non-esensial seperti langganan hiburan, makan di luar, atau belanja impulsif.
Prioritaskan kebutuhan seperti makanan, tempat tinggal, listrik, air, transportasi, dan kesehatan. Dengan cara ini, dana yang Anda miliki akan lebih tahan lama hingga Anda mendapatkan penghasilan baru.
3. Manfaatkan Hak Anda: Klaim Pesangon, JHT, dan JKP
Jika Anda di-PHK secara sah, Anda berhak menerima sejumlah manfaat dari perusahaan maupun negara, seperti:
Pesangon sesuai masa kerja.
Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan, bisa diklaim penuh pasca PHK.
Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) berupa bantuan uang tunai, pelatihan kerja, dan akses informasi pasar kerja.
Segera urus seluruh klaim ini agar dana bisa digunakan untuk menopang kebutuhan hidup harian.
4. Hindari Utang Baru untuk Konsumsi
Saat keuangan mulai ketat, Anda mungkin tergoda mengambil pinjaman online atau memakai kartu kredit. Namun, sebisa mungkin hindari utang baru, terutama untuk keperluan konsumtif.
Utang hanya akan menambah beban di masa depan, apalagi jika tanpa rencana pembayaran yang jelas. Gunakan utang hanya jika benar-benar darurat, dan pastikan memiliki kemampuan membayar di kemudian hari.
5. Cari Sumber Penghasilan Alternatif
Di tengah ketidakpastian, penting bagi Anda untuk tetap aktif mencari pemasukan baru. Mulailah dari hal kecil, seperti menjual barang yang tidak terpakai, menawarkan jasa sesuai keahlian (freelance), atau berdagang online.
Manfaatkan platform digital untuk mencari peluang kerja lepas atau proyek jangka pendek. Jangan ragu mencoba hal baru, karena ini bisa jadi awal dari sumber penghasilan jangka panjang.
6. Evaluasi dan Lindungi Asuransi Kesehatan Anda
Setelah tidak lagi bekerja, asuransi dari kantor bisa ikut berhenti. Pastikan Anda tetap memiliki perlindungan kesehatan, terutama jika memiliki tanggungan keluarga.
Jika Anda terdaftar di BPJS Kesehatan Mandiri, pastikan pembayaran iuran tetap lancar agar tidak terkena tunggakan. Kesehatan tetap menjadi prioritas, dan biaya medis bisa menjadi beban besar jika tidak dipersiapkan.
7. Rancang Strategi Jangka Menengah
Setelah kondisi darurat teratasi, mulailah menyusun strategi jangka menengah. Misalnya, targetkan waktu untuk kembali bekerja dalam kurun tiga sampai enam bulan. Jika perlu, ambil pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.
Anda juga bisa merancang langkah untuk membuka usaha kecil, melanjutkan pendidikan singkat, atau mempersiapkan diri masuk ke industri berbeda. Gunakan masa transisi ini sebagai kesempatan membangun kembali arah hidup yang lebih kuat.
PHK memang bisa menjadi pukulan berat, namun bukan berarti hidup Anda harus berhenti. Dengan mengelola keuangan secara cerdas dan memanfaatkan semua hak yang dimiliki, Anda bisa bertahan dan bangkit lebih cepat.
Fokus pada kebutuhan pokok, hindari utang, manfaatkan bantuan pemerintah, dan tetap aktif mencari peluang baru. Ketahanan finansial bukan hanya soal jumlah uang, tetapi juga soal strategi dan sikap. Jadikan masa ini sebagai awal dari perubahan positif dalam hidup dan karier Anda.