5 Kesalahan Investasi Crypto yang Sering Dilakukan dan Cara Menghindarinya

Ilustrasi Bitcoin
Sumber :
  • Freepik

LifestyleInvestasi crypto semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia, terutama karena potensi keuntungannya yang besar dalam waktu singkat. Namun, banyak investor pemula yang terjun ke dunia crypto tanpa memahami risikonya secara menyeluruh. 

Filosofi Socrates untuk Mencapai Kebebasan Finansial, Hidup Bijak Uang pun Terkendali

 

Akibatnya, mereka justru mengalami kerugian besar karena melakukan kesalahan yang seharusnya bisa dihindari.

Belajar Bijak Kelola Uang dari Socrates, Filsuf Yunani yang Hidup Sederhana

 

Jika Anda tertarik memulai investasi crypto, penting untuk tidak hanya tergiur cuan semata, tapi juga memahami strategi dan dasar-dasarnya. Berikut ini adalah lima kesalahan paling umum dalam investasi crypto beserta cara menghindarinya agar Anda tidak jatuh ke lubang yang sama.

Cocok untuk Introvert! Begini Cara Jalankan Bisnis Solopreneur Tanpa Ribet Urus Tim dan Gaji Karyawan

 

1. Investasi Tanpa Pengetahuan Dasar

 

Banyak pemula langsung membeli aset crypto hanya karena ikut-ikutan atau membaca kabar bahwa harga sedang naik. Padahal, tidak memahami cara kerja blockchain, fungsi aset yang dibeli, atau tren pasar dapat membuat Anda salah langkah.

 

Cara menghindarinya:

Sebelum membeli, luangkan waktu untuk mempelajari apa itu crypto, bagaimana aset tersebut digunakan, dan potensi risikonya. Ikuti sumber edukasi yang kredibel, baik melalui buku, webinar, atau platform resmi.

 

2. Menaruh Semua Dana di Satu Aset

 

Kesalahan umum lainnya adalah "all in" pada satu jenis coin, seperti Bitcoin atau altcoin baru yang sedang viral. Jika harga coin tersebut turun drastis, seluruh portofolio Anda ikut terdampak.

 

Cara menghindarinya:

Diversifikasi portofolio adalah kunci. Bagi dana Anda ke beberapa aset crypto dengan profil risiko berbeda, dan pastikan tetap menyisakan dana di luar investasi untuk kebutuhan darurat.

 

3. Mengabaikan Keamanan Akun dan Wallet

 

Karena sifatnya digital dan desentralisasi, aset crypto sangat rawan terhadap peretasan dan pencurian. Banyak investor kehilangan aset hanya karena lalai menjaga keamanan wallet atau berbagi data penting ke pihak tak bertanggung jawab.

 

Cara menghindarinya:

Gunakan platform exchange yang legal dan terpercaya. Aktifkan otentikasi dua faktor (2FA), simpan seed phrase dengan aman secara offline, dan jangan pernah membagikan private key ke siapa pun.

 

4. FOMO (Fear of Missing Out) dan Panik Jual

 

FOMO sering membuat investor membeli saat harga sedang tinggi, lalu menjual dalam keadaan panik ketika harga turun drastis. Pola ini justru membuat Anda merugi berkali-kali.

 

Cara menghindarinya:

Punya strategi investasi yang jelas dan patuhi itu. Jangan terpengaruh berita atau media sosial tanpa analisa. Gunakan pendekatan jangka panjang jika Anda tidak terbiasa menghadapi volatilitas tinggi.

 

5. Tidak Memperhatikan Legalitas Platform

 

Banyak investor tergoda membeli aset crypto di platform ilegal karena iming-iming fee rendah atau keuntungan besar. Padahal, risiko penipuan dan hilangnya dana sangat tinggi jika menggunakan platform yang tidak diawasi.

 

Cara menghindarinya:

Selalu cek legalitas platform di bawah pengawasan Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) sebelum melakukan transaksi. Pastikan juga platform tersebut memiliki izin operasional di Indonesia.

 

Investasi crypto memang penuh peluang, tapi juga sarat risiko jika dilakukan tanpa persiapan yang matang. Dengan menghindari lima kesalahan umum di atas, Anda bisa melangkah lebih bijak dalam dunia investasi digital ini. 

 

Ingatlah bahwa keberhasilan dalam investasi bukan semata soal keberuntungan, tapi juga tentang pengetahuan, disiplin, dan manajemen risiko yang baik.