2 Desainer Lokal Unjuk Gigi Angkat Keanggunan Putri Kerajaan hingga Balutan Denim yang Seksi
- Istimewa
Lifestyle – Desain lokal semakin garang memamerkan kepiawaiannya dalam mengolah ide kreatif menjadi karya yang memukau. Di panggung Fashion Nation IX yang digelar di Senayan City pada 21 September 2025, Laila Ghani dan Berto sukses menggabungkan unsur budaya ke dalam hasil rancangan busananya.
Pada pagelaran panggung “The Urban Ethnology” yang diusung Sparks Fashion Academy (SFA), desainer Laila Ghani menampilkan koleksi bertajuk Laila Ghani Luxuris sementara Berto Yosua menghadirkan multifungsi dengan nuansa. Fashion show yang diikuti sejumlah desainer lokal dari kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan perayaan puncak dari 12 tahun perjalanan SFA sebagai institusi pendidikan mode terdepan di tanah air.
"The Urban Etnologi itu berbicara mengenai era masa lalu, saat ini dan masa depan yang digabungkan dalam karya kreatif yang juga mengambil (inspirasi) dari budaya Indonesia ke arah modern," jelas Founder & CEO Sparks Fashion Academy, Floery D. Mustika, saat ditemui di Senayan City pada Minggu, 21 September 2025.
Rangkaian show terbagi dalam empat babak (sequence) yaitu Emerging Brand, Urban Future, The New Wave dan UMKM Binaan Yayasan Astra yang menghadirkan karya sustainable fashion. Para desainer menampilkan konsep kreasi Modern Ethno, Avant Garde Cultural, dan Experimental Creation melalui koleksi Ready-to-Wear Womenswear dan Menswear dengan detail struktural terinspirasi busana tradisional, layering ringan, paduan denim dengan siluet eksploratif, hingga manipulasi kreatif berbasis teknik modern.
Modis dan Anggun Layaknya Putri Kerjaan
Laila Ghani, desainer fashion muslim asal Malang, menampilkan koleksi yang bisa dikenakan untuk sehari-hari namun juga cocok untuk evening gown. Ini menyesuaikan tren busana muslim saat ini semakin modis.
Koleksi ini menghadirkan busana muslim dengan sentuhan mewah, detail bordir, palet warna emas, navy, dan broken white, serta sentuhan digital printing. Laila masih mempertahankan pakem busana muslim serta menonjolkan sisi keangunan wanita
