Tips Pakai Ciput Seharian Tanpa Bikin Telinga Perih
- Freepik
Lifestyle –Buat para hijabers, ciput alias inner hijab adalah penolong setia supaya hijab tetap rapi, tidak mudah bergeser, dan nyaman dipakai. Namun, banyak perempuan mengeluhkan satu masalah yang sama yakni telinga jadi perih atau sakit setelah pakai ciput seharian.
Rasa tidak nyaman ini biasanya muncul akibat tekanan, gesekan, atau bahan ciput yang tidak cocok. Kabar baiknya, ada banyak solusi praktis agar ciput bisa dipakai seharian tanpa menyiksa telinga. Mulai dari pemilihan bahan yang tepat, ukuran yang pas, sampai teknik melonggarkan ikatan, semuanya bisa membuat perbedaan besar.
Penyebab Telinga Perih Karena Ciput
Sebelum mencari solusinya, penting untuk tahu apa penyebab utamanya:
- Tekanan elastis / karet ciput
Banyak ciput memakai karet di bagian belakang kepala. Kalau terlalu ketat, karet akan menekan telinga hingga menimbulkan rasa nyeri. - Gesekan kain dengan kulit
Saat ciput bergeser, terutama di area dekat telinga, kulit bisa iritasi karena terus bergesekan dengan bahan yang keras atau kasar. - Panas dan kelembapan
Ciput yang tidak menyerap keringat membuat area sekitar telinga lembap. Kondisi ini bisa memicu gatal, iritasi, hingga rasa perih. - Bahan tidak breathable
Inner berbahan polyester atau kain sintetis tebal membuat kulit “terjebak” panas. Akibatnya, rasa sesak dan sakit makin terasa. - Ukuran tidak pas
Ciput yang terlalu kecil membuat kepala tertekan, sedangkan yang terlalu longgar sering bergeser dan menggesek telinga.
Bahan Ciput yang Nyaman dan Aman
Pemilihan bahan adalah langkah pertama untuk menghindari telinga perih. Beberapa bahan terbaik antara lain:
- Katun: Lembut, menyerap keringat, dan aman untuk kulit sensitif.
- Rayon: Sejuk, ringan, dan memberi rasa adem meski dipakai lama.
- Bambu: Selain breathable, punya sifat antibakteri alami yang mengurangi risiko iritasi.
- Linen: Ringan, cepat kering, dan terasa adem.
Sebuah studi dari jurnal Fashion and Textiles (2024) menemukan bahwa hijab berbahan rayon menyebabkan suhu kulit, laju keringat, dan sensasi panas yang lebih rendah dibanding hijab dari polyester, terutama di lingkungan yang panas-lembap.
Artinya, bahan alami seperti rayon jauh lebih nyaman untuk dipakai seharian dibandingkan bahan sintetis seperti polyester.
Hal serupa ditegaskan oleh Ayesha’s Collection, brand hijab asal Inggris yang menyebut jenis bahan bernapas paling baik untuk hijab meliputi linen, katun, dan bambu. Linen sangat ringan dan sangat bernapas; katun bersifat alami dan lembut; bambu menawarkan keunggulan antibakteri dan cukup mampu melembapkan serta menjaga kenyamanan.
Teknik Pakai Ciput agar Tidak Menekan Telinga
Selain bahan, cara memakai ciput juga menentukan kenyamanan. Beberapa trik yang bisa dicoba:
- Posisi ikatan agak ke belakang
Jangan biarkan karet atau simpul ciput menempel tepat di belakang telinga. Geser sedikit ke bawah atau ke belakang kepala agar tekanan berkurang. - Pilih model ciput tanpa karet ketat
Cari inner dengan potongan “ninja” atau model silang yang lebih longgar di area telinga. Model ini tidak menekan langsung bagian belakang telinga. - Gunakan ciput layer tipis
Jika suka pakai ciput tebal, tambahkan lapisan tipis berbahan katun di bawahnya. Lapisan ini bisa melindungi kulit telinga dari gesekan. - Melonggarkan sesekali
Saat break di kantor atau kuliah, longgarkan ciput sebentar lalu pakai lagi. Cara ini membantu sirkulasi darah tetap lancar di sekitar telinga.
Tips Perawatan Ciput untuk Menghindari Iritasi
Kebersihan ciput juga tidak kalah penting agar kulit telinga tetap sehat:
- Cuci rutin: Ciput yang dipakai seharian pasti menyerap keringat. Jika jarang dicuci, bakteri bisa menumpuk dan memicu iritasi kulit.
- Gunakan deterjen lembut: Pilih deterjen khusus pakaian bayi atau kulit sensitif agar tidak menimbulkan reaksi alergi.
- Oles pelembap ringan di sekitar telinga: Krim pelembap berbahan ringan bisa mencegah kulit kering dan teriritasi.
- Ganti ciput yang sudah melar: Elastisitas yang menurun membuat ciput tidak nyaman lagi, entah terlalu ketat atau terlalu longgar.