Cara Memulai Bisnis Skincare: 5 Langkah untuk Bangun Brand Sendiri dari Nol

Ilustrasi skincare
Sumber :
  • Istimewa

Lifestyle –Industri kecantikan, khususnya skincare, tengah mengalami pertumbuhan pesat yang menarik perhatian para pengusaha. Berdasarkan laporan Future Market Insights, pasar skincare global diproyeksikan melonjak dari USD 192,8 miliar pada 2025 menjadi USD 432,1 miliar pada 2035, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 8,4%. 

Foundation vs Cushion: Mana yang Paling Ringan untuk Dipakai Sehari-hari?

Di Indonesia, antusiasme terhadap produk kecantikan lokal semakin meningkat seiring tren kecantikan yang terus berkembang. Hal ini menciptakan peluang emas bagi siapa saja yang ingin merintis bisnis skincare dan membangun brand sendiri. Dengan persiapan yang matang, Anda dapat memanfaatkan momentum ini untuk menciptakan produk yang tidak hanya laku di pasaran, tetapi juga membangun loyalitas pelanggan. 

Berikut adalah lima langkah penting untuk memulai bisnis skincare dari nol dengan strategi yang terarah dan efektif.

1. Riset Pasar dan Tentukan Segmen Konsumen

Rahasia Kecantikan Victoria Beckham, Ini Andalan Buat Bersihin Wajahnya

Langkah awal yang krusial dalam memulai bisnis skincare adalah memahami kebutuhan pasar dan menentukan segmen konsumen yang spesifik. Apakah produk Anda ditujukan untuk kulit sensitif, perawatan anti-penuaan, atau mengatasi jerawat pada remaja? 

Memilih segmen yang jelas membantu Anda merancang produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, menentukan strategi komunikasi, dan membangun identitas brand yang relevan. Riset pasar dapat dilakukan melalui wawancara dengan calon konsumen, analisis tren di media sosial, atau mempelajari laporan industri. 

Pengen Pamer Tooth Gems Kayak Lisa BLACKPINK? Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan

Dengan memahami preferensi dan masalah kulit target pasar, Anda dapat menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan, sehingga meningkatkan peluang kesuksesan di pasar yang kompetitif.

2. Ciptakan Identitas Brand yang Kuat

Dalam industri skincare yang penuh persaingan, identitas brand menjadi faktor pembeda utama. Tentukan nilai unik yang ingin Anda tawarkan, misalnya apakah brand Anda berfokus pada bahan alami, konsep clean beauty, atau kebanggaan lokal. 

Nilai-nilai ini akan tercermin dalam desain kemasan, gaya komunikasi, hingga cerita di balik brand Anda. Konsumen modern tidak hanya membeli produk, tetapi juga "membeli" nilai dan pengalaman yang ditawarkan brand. Misalnya, brand yang menonjolkan keberlanjutan atau bahan lokal dapat menarik perhatian konsumen yang peduli pada lingkungan. Pastikan identitas brand Anda konsisten di semua platform untuk membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

3. Manfaatkan Jasa Maklon untuk Produksi

Membuat produk skincare dari awal membutuhkan keahlian, peralatan, dan fasilitas produksi yang tidak semua pengusaha miliki. Solusinya adalah bekerja sama dengan jasa maklon skincare terpercaya. Maklon memungkinkan Anda mengembangkan produk sesuai visi brand tanpa perlu memiliki pabrik sendiri. 

Prosesnya mencakup formulasi produk, uji coba, hingga pengemasan. Salah satu penyedia jasa maklon terpercaya adalah CISAS, yang menawarkan layanan lengkap mulai dari pengembangan formula hingga desain kemasan, memberikan fleksibilitas bagi Anda untuk tetap fokus pada kreativitas dan strategi brand. Pastikan Anda memilih mitra maklon yang memiliki reputasi baik dan mematuhi standar keamanan serta kualitas.

4. Lengkapi Legalitas Produk

Agar produk skincare Anda dapat dipasarkan secara resmi, mengurus legalitas seperti izin BPOM, sertifikasi halal, dan pendaftaran merek dagang adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan. Izin BPOM memastikan produk Anda aman dan memenuhi standar untuk dijual di marketplace, toko ritel, atau melalui distributor. 

Selain itu, pendaftaran merek dagang melindungi identitas brand Anda dari potensi penyalahgunaan. Banyak penyedia jasa maklon turut membantu proses legalitas ini, mempermudah Anda untuk memenuhi regulasi tanpa hambatan. Pastikan semua dokumen legal diselesaikan sebelum peluncuran produk untuk menghindari masalah di kemudian hari. Informasi lengkap untuk kelengkapan leglitas BPOM hingga produksi massal bisa didapatkan dari website resmi CISAS.

5. Rancang Strategi Pemasaran dan Pilih Kanal Penjualan

Setelah produk siap, langkah selanjutnya adalah memperkenalkan brand Anda ke pasar. Pilih kanal penjualan yang sesuai dengan target konsumen, seperti media sosial, marketplace, atau sistem reseller. Media sosial seperti Instagram dan TikTok sangat efektif untuk menjangkau audiens muda dengan konten visual yang menarik. 

Pastikan narasi brand Anda kuat dan konsisten di setiap platform, dengan cerita yang relevan dan autentik. Selain kualitas produk, pengalaman konsumen juga memainkan peran besar. Berikan pelayanan yang baik, tanggapi pertanyaan pelanggan dengan cepat, dan bangun komunitas yang mendorong rekomendasi dari mulut ke mulut. Strategi pemasaran yang tepat akan membantu brand Anda menonjol di tengah persaingan.