5 Lokasi Jatuhnya Meteor Paling Fenomenal, Terbaru Ada di Cirebon
- Freepik
Lifestyle – Fenomena benda langit selalu menyimpan misteri dan daya tarik yang luar biasa. Peristiwa melintasnya meteor atau bahkan jatuhnya meteorit ke Bumi kerap memicu kehebohan, bahkan bisa mengubah lanskap geologis secara signifikan.
Baru-baru ini, langit Indonesia kembali menjadi sorotan setelah muncul laporan mengenai cahaya terang berbentuk bola api disertai dentuman keras di wilayah Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu malam, 5 Oktober 2025.
Peristiwa yang langsung viral di berbagai platform media sosial ini memunculkan dugaan jatuhnya meteor besar, menambah daftar panjang lokasi di Bumi yang pernah menjadi saksi bisu kedatangan "tamu" dari luar angkasa.
Lantas, bagaimana sebenarnya analisis ilmiah di balik fenomena Cirebon, dan seberapa fenomenal peristiwa ini jika dibandingkan dengan lokasi-lokasi jatuhnya meteor paling monumental dalam sejarah planet kita?
Berikut adalah ulasan mendalam mengenai lima lokasi jatuhnya meteor paling fenomenal, termasuk kabar terbaru dari Cirebon, seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Peristiwa Cirebon (Indonesia), 5 Oktober 2025: Dentuman Misterius di Laut Jawa
Kabar mengenai bola api terang yang melesat di langit Cirebon dan sekitarnya (termasuk Brebes dan Tegal) pada malam hari telah dikonfirmasi oleh para peneliti sebagai indikasi adanya meteor besar yang memasuki atmosfer Bumi. Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Prof. Thomas Djamaluddin, menyatakan bahwa cahaya terang dan suara dentuman keras yang terekam sensor seismik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Cirebon pada pukul 18.39 WIB, merupakan gelombang kejut yang ditimbulkan oleh meteor saat menembus lapisan atmosfer yang lebih rendah.
Berbeda dengan kabar awal yang menyebutkan meteor jatuh di darat dekat Tol Ciperna atau Mertapada, analisis ilmiah terbaru menyimpulkan bahwa meteor tersebut kemungkinan besar jatuh di wilayah perairan, yakni Laut Jawa, bagian utara Kota Tegal.
Kesimpulan ini didukung oleh fakta bahwa tidak ditemukan kawah atau bekas kebakaran di daratan. Peristiwa ini terjadi berbarengan dengan periode aktivitas Hujan Meteor Draconid, meskipun keterkaitannya masih dalam pendalaman, dan menunjukkan bahwa benda langit berukuran signifikan terus menerus berinteraksi dengan planet kita.
2. Kawah Chicxulub (Meksiko): Pemicu Kepunahan Massal
Secara historis dan dampak, Kawah Chicxulub di Semenanjung Yukatan, Meksiko, menempati posisi paling fenomenal. Kawah purba ini, yang sebagian besar terkubur di bawah tanah dan laut, memiliki diameter diperkirakan mencapai 180 kilometer. Kawah ini terbentuk sekitar 66 juta tahun yang lalu akibat tabrakan asteroid raksasa.
Para ilmuwan secara luas meyakini bahwa dampak tumbukan ini menghasilkan bencana iklim global yang ekstrem, yang pada gilirannya menyebabkan Peristiwa Kepunahan Kapur-Tersier (K-T) yang memusnahkan sekitar 75% spesies di Bumi, termasuk semua dinosaurus non-unggas. Kekuatan ledakannya diperkirakan setara dengan miliaran kali bom atom Hiroshima, menjadikannya salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah geologi Bumi.
3. Kawah Vredefort (Afrika Selatan): Kawah Tertua dan Terbesar
Kawah Vredefort, atau Vredefort Dome, di Afrika Selatan, diakui sebagai kawah tumbukan terbesar yang masih terlihat di permukaan Bumi dan merupakan yang tertua. Diperkirakan terbentuk sekitar 2,02 miliar tahun yang lalu, kawah ini awalnya memiliki diameter sekitar 300 kilometer, meskipun erosi telah mengurangi ukurannya saat ini.
Lokasi ini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO dan menawarkan wawasan unik tentang proses geologis yang terjadi setelah tumbukan meteorit kolosal. Ukuran masif dan usia tuanya menjadikannya monumen kosmik yang tak tertandingi.
4. Peristiwa Tunguska (Rusia): Ledakan Udara Misterius
Terjadi di Siberia, Rusia, pada 30 Juni 1908, Peristiwa Tunguska adalah anomali yang sangat fenomenal karena tidak meninggalkan kawah tumbukan yang jelas. Para ahli menduga bahwa sebuah meteoroid atau komet meledak di atmosfer pada ketinggian 5–10 kilometer di atas permukaan tanah.
Ledakan udara ini diperkirakan memiliki kekuatan antara 5 hingga 30 megaton TNT, yang cukup untuk meratakan sekitar 2.000 kilometer persegi hutan pinus (sekitar 80 juta pohon). Meskipun tidak ada korban jiwa yang tercatat secara resmi, skala kehancurannya sangat besar, dan misteri tentang komposisi benda langit tersebut masih menarik perhatian para ilmuwan hingga kini.
5. Kawah Barringer (Amerika Serikat): Kawah Meteor Terkenal
Dikenal juga sebagai Meteor Crater, Kawah Barringer di Arizona, Amerika Serikat, mungkin adalah kawah meteor yang paling terpelihara dan paling terkenal di dunia. Terbentuk relatif baru, sekitar 50.000 tahun yang lalu, kawah ini memiliki diameter sekitar 1,2 kilometer dan kedalaman sekitar 170 meter.
Kawah ini menjadi lokasi pertama di mana asal-usul kawah dikaitkan secara definitif dengan tubrukan meteorit, berkat penelitian dari Daniel Barringer pada awal abad ke-20. Visibilitasnya yang jelas di gurun menjadikannya tujuan wisata populer dan studi geologi.