5 Fakta Patung GWK: Terkuak Warna Aslinya Saat Dibangun
- Gwkbali.com
Proses percepatan oksidasi karbonat tembaga ini bertujuan untuk menciptakan lapisan pelindung yang stabil sekaligus menghasilkan tampilan estetis seperti batuan atau artefak kuno, memberikan kesan agung dan abadi pada mahakarya tersebut. Seiring berjalannya waktu, warna hijau patina ini akan berangsur berubah menjadi kelabu di beberapa bagian, yang justru semakin mempertegas detail kontur patung.
2. Dibangun dari Ribuan Modul Buatan Tangan di Bandung
Mengingat ukuran Patung GWK yang masif—dengan tinggi total 121 meter dan bentang sayap Garuda mencapai 64 meter—patung ini tidak dibangun secara utuh di Bali. Struktur monumental ini merupakan hasil dari perakitan rumit ribuan bagian atau modul. Total terdapat sekitar 754 modul, masing-masing berukuran rata-rata 3x4 meter dan memiliki bobot sekitar 1 ton, yang dirangkai dan disambung dengan 21.000 batang baja antikarat serta 170.000 baut.
Yang lebih menakjubkan, mayoritas modul kulit patung berbahan campuran tembaga dan kuningan ini ditempa dan dibentuk secara manual dengan tangan di studio pribadi I Nyoman Nuarta di Bandung, Jawa Barat.
Ribuan lembar tembaga dipotong, ditempa satu per satu untuk menciptakan tekstur unik menyerupai kulit manusia, sebelum akhirnya diangkut dan dipasang di Bali. Proses pemasangan modul di ketinggian, yang memakan waktu 35 bulan, sangat menantang karena sering tertunda jika kecepatan angin melebihi batas aman 10 knot.
3. Mengalahkan Ketinggian Patung Ikonis Dunia
Patung GWK bukan sekadar patung biasa, tetapi merupakan salah satu patung tertinggi di dunia. Dengan tinggi total 121 meter (termasuk alas pedestal), Patung GWK berhasil melampaui ketinggian Patung Liberty di Amerika Serikat yang hanya 93 meter. Predikat ini menempatkan GWK sebagai patung tertinggi di Indonesia dan bersaing di jajaran patung-patung raksasa dunia lainnya.