7 Hal yang Normal di Malaysia, tetapi Aneh di Indonesia: Dari Bahasa hingga Budaya Jalanan
- Pexels
Lifestyle – Sebagai dua negara serumpun, Indonesia dan Malaysia sering dianggap memiliki banyak kemiripan. Bahasa yang serupa, makanan yang nyaris sama, dan akar budaya Melayu yang kuat. Namun, bagi para pelancong yang baru pertama kali melintasi Selat Malaka, ada beberapa kejutan kecil yang mungkin membuat mereka bertanya-tanya.
Apa yang dianggap normal dan sehari-hari di Malaysia, bisa jadi terlihat aneh atau unik di mata orang Indonesia. Perbedaan-perbedaan ini bukan hanya sekadar trivia menarik, melainkan cerminan dari evolusi sosial, historis, dan kebijakan yang berbeda di kedua negara.
Memahami perbedaan-perbedaan ini akan memperkaya pengalaman perjalanan Anda dan membuka wawasan baru tentang kekayaan budaya Melayu di Asia Tenggara.
Berikut adalah tujuh hal yang lumrah ditemukan di Malaysia, namun bisa jadi membuat kening orang Indonesia berkerut:
1. Penggunaan "Saya" dan "Awak" yang Sangat Formal
Di Indonesia, kata ganti orang pertama "saya" dan "kamu" atau "Anda" sering digunakan dalam situasi formal. Namun, dalam percakapan sehari-hari, masyarakat Indonesia lebih santai. Mereka sering menggunakan "gue-lo", "aku-kamu", atau nama panggilan. Di Malaysia, penggunaan kata "saya" dan "awak" (atau "kamu") jauh lebih umum, bahkan dalam percakapan kasual di antara teman sebaya.
Hal ini mencerminkan penggunaan bahasa Melayu baku yang lebih konsisten di seluruh lapisan masyarakat, baik di sekolah, media, maupun kehidupan sehari-hari. Sementara di Indonesia, keragaman dialek dan bahasa daerah menciptakan variasi yang lebih luas dalam komunikasi lisan.