Rahasia Candi Borobudur: Dibangun Tanpa Semen, Tapi Bisa Kokoh Berabad-Abad

Candi Borobudur
Sumber :
  • Indonesia Kaya

Faktor Lokasi Pembangunan

Selain teknik konstruksi, lokasi Borobudur juga dipilih dengan cermat. Candi ini dibangun di atas bukit alami yang telah diratakan, dengan fondasi yang dirancang untuk menahan pergerakan tanah. Sistem drainase yang canggih juga menjadi kunci ketahanan candi. 

Borobudur memiliki ratusan cerat air (gargoyle) yang dikenal sebagai makara, yang berfungsi mengalirkan air hujan agar tidak menggenangi struktur. Sistem ini mencegah erosi dan kerusakan akibat air, yang sering menjadi ancaman bagi bangunan kuno. 

Kejeniusan ini menunjukkan bahwa para arsitek Borobudur tidak hanya ahli dalam estetika, tetapi juga dalam ilmu teknik sipil yang jauh melampaui zamannya.

Makna Filosofis Candi Borobudur

Keunikan Borobudur tidak hanya terletak pada konstruksinya, tetapi juga pada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Candi ini terdiri dari tiga tingkatan utama: Kamadhatu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia bentuk), dan Arupadhatu (dunia tanpa bentuk), yang mencerminkan perjalanan spiritual menuju pencerahan dalam ajaran Buddha. 

Sebanyak 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha menghiasi candi, menceritakan kisah-kisah Jataka dan ajaran Buddha dengan detail yang memukau. Setiap elemen arsitektur, mulai dari stupa berlubang hingga relief yang rumit, dirancang untuk menggambarkan kosmologi Buddha, menjadikan Borobudur sebagai “buku batu” yang kaya akan makna.