Dijuluki Surga Tersembunyi, Ada Apa Aja Sih di Wae Rebo?
- Indonesia Kaya
Tiket masuk sekitar Rp350.000–400.000 digunakan untuk pemeliharaan desa dan Mbaru Niang. Wisatawan diharapkan menghormati aturan adat, seperti mengenakan pakaian sopan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Program pelestarian ini, yang didukung komunitas lokal dan organisasi seperti Tim Arsitektur Indonesia, memastikan Wae Rebo tetap autentik meski semakin populer.
Tips Berkunjung ke Wae Rebo
Musim kemarau (April–Oktober) adalah waktu terbaik untuk berkunjung, dengan jalur trekking yang lebih kering dan pemandangan yang jernih. Bawa sepatu trekking, pakaian hangat, dan jaket tahan air, karena suhu malam bisa mencapai 15°C.
Reservasi diperlukan melalui agen wisata atau komunitas lokal di Desa Denge untuk mengatur penginapan dan pemandu. Wisatawan juga disarankan membawa air minum (minimal 1,5 liter) dan camilan energi untuk trekking.
Jika tidak ingin berjalan kaki, opsi motor trail tersedia dengan biaya sekitar Rp500.000 per orang, meskipun trekking menawarkan pengalaman lebih kaya.