Misteri Hilangnya Kursi Nomor 13 di Pesawat, Fakta Penerbangan yang Harus Diketahui Traveler
- Pixabay
Lifestyle –Pernahkah Anda naik pesawat dan memperhatikan bahwa kursi dengan nomor 13 tidak ada di deretan tempat duduk?
Fenomena ini bukanlah kebetulan, melainkan keputusan yang diambil oleh banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia. Misteri hilangnya kursi nomor 13 di pesawat mencerminkan perpaduan antara budaya, superstisi, dan strategi pelayanan pelanggan yang menarik untuk diungkap.
Dalam dunia penerbangan yang penuh dengan detail teknis dan operasional, fakta ini menjadi salah satu hal yang menarik perhatian traveler karena menggabungkan aspek psikologi dan tradisi global. Artikel ini akan mengupas alasan di balik keputusan ini serta fakta-fakta lain yang relevan bagi para pelancong.
Superstisi Angka 13 dan Triskaidekaphobia
Menurut Henny Lim, seorang pramugari yang membagikan penjelasan melalui platform TikTok, alasan utama absennya kursi nomor 13 adalah karena angka ini dianggap membawa sial di banyak budaya.
Dalam istilah psikologi, ketakutan irasional terhadap angka 13 dikenal sebagai triskaidekaphobia. Banyak maskapai memilih untuk menghilangkan nomor 13 dari tata letak kursi mereka untuk menghindari ketidaknyamanan penumpang yang memercayai superstisi ini.
“Di banyak budaya, angka 13 diasosiasikan dengan nasib buruk,” ujar Lim.
Praktik ini diadopsi secara luas oleh maskapai seperti Air France, Iberia, dan Ryanair untuk menciptakan pengalaman penerbangan yang lebih nyaman bagi penumpang dari berbagai latar belakang budaya.
Asal-Usul Superstisi Angka 13
Menurut Barry Markovsky, profesor sosiologi dari Universitas South Carolina, asal-usul superstisi ini sulit dilacak secara pasti, namun dianggap berkaitan dengan kontras antara angka 13 dan angka 12. Angka 12 sering dikaitkan dengan “kelengkapan” dalam berbagai budaya, seperti 12 bulan dalam setahun atau 12 zodiak.
Sementara itu, angka 13 dianggap melampaui batas ini dan kerap dikaitkan dengan hal-hal negatif. Dalam mitologi Norse, angka 13 memiliki konotasi buruk karena kisah Loki, dewa yang menjadi pengganggu dalam perjamuan 13 dewa.
Dalam tradisi Kristen, angka ini juga dikaitkan dengan Perjamuan Terakhir, di mana terdapat 13 orang, termasuk Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.
Namun, angka 13 bukanlah satu-satunya nomor yang dihindari dalam dunia penerbangan. Beberapa maskapai juga menghilangkan nomor kursi lain yang dianggap membawa sial di budaya tertentu. Misalnya, angka 17 dianggap tidak beruntung di Italia dan Brasil.
Dalam bahasa Latin, angka Romawi untuk 17, yaitu XVII, dapat diubah menjadi anagram VIXI, yang berarti “Saya telah hidup” dan mengisyaratkan kematian. Lufthansa, maskapai asal Jerman, menjelaskan bahwa mereka mempertimbangkan kepercayaan budaya internasional untuk mengakomodasi penumpang dari berbagai negara.
“Kami berusaha mempertimbangkan kepercayaan budaya sebanyak mungkin agar penumpang yang menganggap angka tertentu tidak beruntung tidak harus duduk di baris tersebut,” kata juru bicara Lufthansa.
Sensitivitas Budaya di Negara Lain
Selain angka 13 dan 17, angka 14 juga dihindari oleh beberapa maskapai, terutama untuk penumpang dari Tiongkok. Dalam bahasa Mandarin, angka 14 terdengar mirip dengan frasa yang berarti “akan mati,” sehingga maskapai seperti United Airlines Polaris menghilangkan baris 14 untuk menghormati sensitivitas budaya ini. Keputusan ini menunjukkan betapa maskapai penerbangan berupaya menciptakan pengalaman yang inklusif dan nyaman bagi penumpang internasional.
Fakta Menarik: Stiker Segitiga Hitam
Selain misteri nomor kursi, Henny Lim juga membagikan fakta menarik lain tentang penerbangan. Salah satunya adalah keberadaan stiker segitiga hitam di dalam kabin pesawat. Stiker ini menandakan posisi tempat duduk dengan pemandangan terbaik ke sayap pesawat.
“Penumpang yang duduk di dekat segitiga ini mendapatkan pemandangan sayap terbaik,” jelas Lim.
Stiker ini juga membantu kru kabin mengetahui titik pengamatan terbaik untuk memeriksa kondisi sayap, seperti posisi slats dan flaps. Bagi traveler yang gemar mengambil foto atau video dari jendela, memilih kursi di dekat stiker segitiga hitam dapat memberikan pengalaman visual yang lebih memuaskan.
Pentingnya Memahami Psikologi Penumpang
Fakta-fakta seperti ini menunjukkan bahwa dunia penerbangan tidak hanya tentang teknologi dan logistik, tetapi juga tentang memahami psikologi dan budaya penumpang. Dengan menghilangkan nomor kursi yang dianggap membawa sial dan menambahkan detail seperti stiker segitiga, maskapai berupaya menciptakan pengalaman penerbangan yang lebih ramah dan menyenangkan. Bagi traveler, mengetahui hal-hal kecil ini dapat menambah wawasan dan membantu merencanakan perjalanan yang lebih nyaman.