Tingkah WNI di Jepang Meresahkan, Baru Sebulan Udah Ketahuan Mencuri
- Freepik
"Baru nyampe 1 bulan, ketahuan nyuri, ketangkep di CCTV. Alasannya orang tua sakit," jelasnya.
Masalah seperti ini tentu dapat mempengaruhi WNI lainnya yang tinggal maupun wisatawan Indonesia yang sedang berlibur di Jepang. Citra baik WNI ikut tercoreng lantaran perbuatan tak bertanggung jawab dari satu orang. Sebagai WNI yang sudah lama menetap di Jepang influencer tersebut mengimbau orang-orang Indonesia yang tinggal maupun berwisata supaya mempelajari tata krama dan menghormati budaya lokal. Mengingat, Jepang juga diketahui merupakan salah satu negara dengan tingkat disiplin penduduknya yang sangat tinggi.
"Dan untuk Sekolah yg di Indonesia: jangan asal kirim anak ke luar negeri. Cek dulu akhlak dan sikapnya. Kirim anak-anak yang punya mental dan kualitas premium bukan yang bikin masalah," jelasnya.
Peningkatan Kasus Kriminal WNI di Jepang
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mencatat adanya peningkatan kasus kriminal yang melibatkan WNI di Jepang, terutama sejak 2024. Kasus-kasus ini mencakup berbagai jenis tindak pidana, seperti perampokan, pembunuhan, penganiayaan, hingga pelanggaran imigrasi (overstay).
Misalnya, kasus perampokan dan pembunuhan di Gunma pada November 2024, sebanyak 11 WNI ditangkap di Prefektur Gunma karena diduga terlibat dalam perampokan yang menyebabkan kematian seorang WNI berinisial A pada 3 November 2024. Korban ditemukan tewas dengan luka tusuk di apartemennya, dan tiga WNI lainnya terluka. Penangkapan dilakukan secara bertahap pada 14 dan 15 Januari 2025.