Cuma 45 Menit dari Solo, Inilah Deretan Wisata Menarik di Sragen

Ilustrasi hot spring
Sumber :
  • Pixabay

LifestyleSragen, sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang berjarak hanya sekitar 45 menit dari Kota Solo, menyimpan pesona wisata yang beragam, mulai dari situs sejarah kelas dunia hingga keindahan alam yang memukau. Dikenal sebagai Bumi Sukowati, Sragen menawarkan pengalaman liburan yang kaya akan nilai budaya, sejarah, dan ketenangan alam, menjadikannya destinasi ideal untuk wisatawan yang mencari alternatif dari keramaian kota besar. 

Dari Museum Purbakala Sangiran yang diakui UNESCO hingga pemandian air panas alami, berikut adalah deretan destinasi wisata menarik di Sragen yang dapat dijangkau dengan mudah dari Solo, menjanjikan liburan yang tak terlupakan.

1. Museum Purbakala Sangiran

Museum Purbakala Sangiran, terletak di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, adalah destinasi wisata edukasi unggulan di Sragen. Berjarak sekitar 19 km dari pusat Kota Solo, museum ini dapat ditempuh dalam waktu 40 menit dengan kendaraan bermotor. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1996, Sangiran menyimpan koleksi fosil manusia purba seperti Meganthropus Paleojavanicus dan Pithecanthropus Erectus (Java Man), serta fosil hewan purba dan alat-alat prasejarah. 

Museum ini memiliki lima klaster tematik yang menjelaskan perkembangan manusia purba, dengan fasilitas seperti ruang pameran interaktif dan laboratorium penelitian. Tiket masuk sangat terjangkau, sekitar Rp10.000 untuk dewasa, dan museum buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. 

Untuk mencapai lokasi, dari Solo, ambil rute ke utara melalui Palang Joglo dekat Universitas Slamet Riyadi, lalu lanjutkan hingga Subterminal Wisata Desa Krikilan, diikuti perjalanan singkat dengan angkutan wisata seharga Rp3.000.

2. Waduk Kedung Ombo

Waduk Kedung Ombo, yang terletak di Desa Ngargosari dan Ngasinan, Kecamatan Sumberlawang, serta Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, adalah destinasi wisata alam yang menawarkan panorama luas dan suasana tenang. Berjarak sekitar 30 km dari Solo, waduk ini dapat dicapai dalam 45 menit melalui Jalan Raya Solo–Sragen. 

Wisatawan dapat menikmati aktivitas seperti memancing, kuliner ikan bakar di warung apung, atau menjelajahi waduk dengan perahu melalui trayek wisata “Trip to Boyolayar” dengan tiket Rp50.000, termasuk makan siang di karamba. Rumah Pohon Gunungsono di Desa Gilirejo menawarkan pemandangan waduk yang menyerupai Labuan Bajo, cocok untuk berfoto. 

Tiket masuk ke area waduk hanya Rp5.000, dan fasilitas seperti gazebo dan spot foto tersedia. Waduk ini buka 24 jam, memberikan fleksibilitas bagi pengunjung.

3. Pemandian Air Panas Bayanan

Pemandian Air Panas Bayanan di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, adalah destinasi wisata kesehatan yang populer. Berjarak sekitar 17 km dari pusat Kota Sragen atau 45 menit dari Solo, pemandian ini menawarkan air panas alami yang dikenal sebagai “Air Dewa” atau “Hyang Tirto”, diyakini memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit. 

Setelah renovasi selama dua tahun, kawasan ini kini memiliki fasilitas modern seperti kolam renang untuk dewasa dan anak, gazebo, serta restoran dengan arsitektur tradisional Jawa. Tiket masuk sekitar Rp10.000, dan pengunjung disarankan berendam tidak lebih dari 15–20 menit untuk alasan kesehatan. Pemandian ini buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB, menarik wisatawan dari Solo, Sukoharjo, dan Ngawi.

4. Kedung Grujug

Kedung Grujug, sebuah air terjun mini di Desa Soko, Kecamatan Miri, adalah destinasi wisata alam yang masih alami dan tersembunyi. Berjarak sekitar 33 km dari pusat Kota Sragen, tempat ini dapat dijangkau dalam 45 menit dari Solo melalui rute Sragen–Sumberlawang. Dengan ketinggian sekitar 5 meter, air terjun ini mengalir dari Sungai Kedung Kancil menuju Waduk Kedung Ombo, dikelilingi tebing batu hitam yang unik. 

Tiket masuk sangat terjangkau, hanya Rp3.000–Rp5.000, dan kawasan ini buka 24 jam, ideal untuk dikunjungi pada pagi atau sore hari demi menikmati suasana sejuk dan pemandangan yang menenangkan. Area sekitar air terjun juga memiliki taman kecil yang cocok untuk bersantai atau berfoto, menjadikannya favorit bagi pecinta alam dan pemancing.

5. Ndayu Park

Ndayu Park, atau Taman Dayu Alam Asri, di Desa Dayu, Kecamatan Karangmalang, adalah destinasi wisata keluarga yang ramah anak. Berjarak sekitar 20 km dari Solo, tempat ini dapat dicapai dalam 30–40 menit melalui Jalan Raya Solo–Sragen. Dengan luas hampir 5 hektar, Ndayu Park menawarkan berbagai fasilitas seperti kebun binatang mini dengan koleksi satwa seperti rusa, kangguru, dan burung merak, kolam renang dengan waterboom, arena outbound, dan taman lalu lintas untuk edukasi anak.

Tiket masuk mulai dari Rp10.000, dengan tambahan biaya untuk wahana seperti sepeda gantung seharga Rp10.000. Buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, Ndayu Park juga memiliki restoran dan gazebo untuk bersantai, dikelilingi pemandangan pedesaan yang asri.

6. Desa Wisata Batik Kliwonan

Desa Wisata Batik Kliwonan di Kecamatan Masaran adalah destinasi budaya yang menonjol di Sragen. Berjarak sekitar 25 km dari Solo, desa ini dapat dijangkau dalam 40 menit melalui rute Sragen–Masaran. Terkenal dengan motif batik bertema hewan dan tumbuhan yang menggambarkan filosofi “blaka suta” (sikap terbuka), desa ini merupakan sentra produksi batik yang telah menembus pasar ekspor. 

Pengunjung dapat menyusuri kampung batik di Desa Kliwonan dan Pilang, melihat proses pembuatan batik, atau menginap di homestay lokal. Tiket masuk gratis, tetapi kegiatan seperti workshop batik dikenakan biaya mulai dari Rp50.000. Desa ini buka setiap hari, dengan waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hingga sore hari untuk melihat aktivitas pengrajin.