Pantang Panggil Nama Pendaki di Gunung Rinjani, Apa yang Terjadi Kalau Dilanggar?

Pemandangan Gunung Rinjani Lombok
Sumber :
  • Pixabay

Meski belum ada bukti ilmiah yang menghubungkan pelanggaran pantangan ini dengan kejadian tertentu, banyak laporan anekdotal dari pendaki yang mengalami pengalaman tak biasa. Beberapa pendaki mengaku mendengar suara aneh, merasa diikuti, atau bahkan kehilangan orientasi setelah nama mereka dipanggil di malam hari. Dalam kasus yang lebih serius, ada cerita tentang pendaki yang tersesat selama berjam-jam atau mengalami gangguan kesehatan mendadak, yang oleh masyarakat lokal dikaitkan dengan kemarahan roh penjaga gunung.

Sebagai contoh, pada tahun 2017, seorang pendaki bernama Siti Mariam dilaporkan hilang di Rinjani. Meski akhirnya ditemukan selamat, kejadian ini memicu diskusi tentang pentingnya mematuhi pantangan lokal, termasuk larangan memanggil nama. Selain itu, pelanggaran aturan adat juga dapat menimbulkan ketidakharmonisan dengan masyarakat setempat, yang menganggap Rinjani sebagai situs sakral. Pendaki yang tidak menghormati adat istiadat berisiko mendapat teguran dari pemandu lokal atau bahkan masuk daftar hitam Taman Nasional Gunung Rinjani.

Tips Menghormati Pantangan dan Mendaki dengan Aman

Untuk menghormati pantangan ini, pendaki disarankan menggunakan panggilan alternatif, seperti nama panggilan, kode, atau isyarat non-verbal, terutama di malam hari. Berikut beberapa panduan praktis untuk mendaki Gunung Rinjani dengan aman dan menghormati budaya lokal:

  1. Ikuti Arahan Pemandu Lokal: Pemandu resmi biasanya memahami adat istiadat dan akan memberi tahu pendaki tentang pantangan yang perlu diikuti. Pastikan Anda mendaki bersama pemandu yang terdaftar di BTGR.
  2. Hindari Berbicara Keras di Malam Hari: Selain untuk menghormati pantangan, menjaga ketenangan juga membantu mengurangi risiko menarik perhatian hewan liar atau memicu kepanikan di antara pendaki lain.
  3. Patuhi Aturan Taman Nasional: BTGR memiliki sejumlah aturan, termasuk larangan membuang sampah sembarangan dan mendaki secara ilegal. Pelanggaran aturan ini dapat mengakibatkan pendaki masuk daftar hitam, seperti yang dialami 52 pendaki pada Mei 2025 karena meninggalkan sampah.
  4. Persiapkan Fisik dan Mental: Mendaki Rinjani membutuhkan stamina yang baik. Kondisi medan yang menantang, seperti jalur Letter E yang terkenal sulit, dapat menguras energi dan memengaruhi konsentrasi.
  5. Bawa Peralatan yang Memadai: Pastikan membawa peralatan pendakian yang sesuai, termasuk senter, peta, dan alat komunikasi darurat, untuk mengantisipasi situasi tak terduga.

Pentingnya Menghormati Kearifan Lokal

Menghormati pantangan memanggil nama di Gunung Rinjani bukan hanya tentang menghindari risiko mistis, tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap budaya dan tradisi masyarakat Sasak. Rinjani bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga simbol spiritual bagi penduduk lokal. Dengan mematuhi aturan adat, pendaki turut menjaga harmoni antara manusia, alam, dan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan selama berabad-abad.