10 Negara Paling Aneh Tujuan Wisata, Hanya untuk Traveler Anti-Mainstream
- Pixabay
Lifestyle –Bagi traveler yang bosan dengan destinasi populer seperti Paris atau Bali, dunia menyimpan sejumlah negara dengan pesona unik yang jarang terjamah wisatawan konvensional. Negara-negara ini menawarkan pengalaman tak biasa, mulai dari lanskap alam yang tampak seperti di planet lain hingga tradisi budaya yang sulit dipahami.
Namun, destinasi ini sering kali menuntut kesiapan fisik, mental, dan logistik, menjadikannya cocok hanya untuk traveler anti-mainstream yang haus akan petualangan berbeda. Artikel ini mengulas 10 negara paling aneh sebagai tujuan wisata, yang menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi mereka yang berani melangkah keluar dari zona nyaman.
1. Turkmenistan: Gerbang Neraka yang Menyala
Turkmenistan, negara di Asia Tengah, terkenal dengan Kawah Gas Darvaza, dijuluki “Gerbang Neraka.” Kawah ini telah menyala sejak 1971 akibat kecelakaan pengeboran gas, menciptakan pemandangan surreal dengan api yang tak pernah padam. Selain itu, ibu kota Ashgabat dipenuhi bangunan marmer putih dan monumen emas yang mencerminkan kepemimpinan eksentrik negara ini. Namun, wisatawan harus mendapatkan visa khusus dan sering kali didampingi pemandu resmi, menjadikan perjalanan ke sini penuh tantangan.
2. Eritrea: Afrika dengan Nuansa Kolonial Italia
Eritrea, di Tanduk Afrika, menawarkan kombinasi arsitektur kolonial Italia di Asmara dan lanskap gurun yang dramatis. Kota Asmara, yang masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO, memiliki kafe-kafe bergaya tahun 1930-an dan bioskop art deco. Namun, negara ini memiliki aturan ketat bagi wisatawan, termasuk izin perjalanan antar kota, menjadikannya destinasi yang hanya cocok untuk pelancong berpengalaman yang siap menghadapi birokrasi.
3. Kiribati: Negara yang Tenggelam di Pasifik
Kiribati, negara kepulauan di Samudra Pasifik, adalah salah satu negara paling terpencil di dunia. Dengan ketinggian rata-rata hanya dua meter di atas permukaan laut, Kiribati terancam tenggelam akibat perubahan iklim. Wisatawan dapat menikmati pantai pristine dan budaya Polinesia, tetapi akses terbatas dan minimnya infrastruktur membuat perjalanan ke sini membutuhkan perencanaan matang.
4. Bhutan: Kerajaan dengan Kebahagiaan sebagai Prioritas
Bhutan, di pegunungan Himalaya, mengukur kemajuan melalui Indeks Kebahagiaan Nasional Bruto, bukan PDB. Negara ini membatasi jumlah wisatawan dengan biaya harian minimum sekitar US$250, yang mencakup akomodasi, makanan, dan pemandu. Lanskap kuil Buddha, festival Tshechu, dan kebijakan pelestarian lingkungan menjadikan Bhutan destinasi unik bagi traveler yang mencari pengalaman spiritual.
5. Somalia: Petualangan di Tengah Risiko
Somalia, di Afrika Timur, memiliki pantai indah dan situs arkeologi seperti gua Laas Geel dengan lukisan prasejarah. Namun, konflik berkepanjangan membuatnya salah satu destinasi paling berbahaya. Hanya traveler ekstrem dengan pengawalan keamanan ketat yang berani mengunjungi Mogadishu atau Puntland untuk melihat sisa-sisa sejarahnya.
6. Tuvalu: Negara Terkecil dengan Pesona Besar
Tuvalu, negara kepulauan di Pasifik, adalah salah satu negara terkecil di dunia dengan populasi sekitar 11.000 jiwa. Wisatawan dapat menikmati laguna jernih dan budaya lokal yang ramah, tetapi penerbangan hanya tersedia dua kali seminggu dari Fiji. Minimnya akomodasi dan ancaman kenaikan air laut menjadikan Tuvalu destinasi eksklusif bagi pelancong petualang.
7. Suriname: Hutan Amazon dan Budaya Multikultural
Suriname, di Amerika Selatan, menawarkan hutan hujan Amazon yang masih asli dan keberagaman budaya dari keturunan Jawa, India, dan Afrika. Kota Paramaribo, dengan arsitektur kolonial Belanda, masuk Daftar Warisan UNESCO. Namun, infrastruktur wisata yang terbatas dan medan hutan yang menantang membuat Suriname cocok untuk traveler yang menyukai eksplorasi alam liar.
8. Nauru: Pulau Fosfat yang Misterius
Nauru, negara kecil di Pasifik, pernah kaya karena tambang fosfat, tetapi kini lanskapnya didominasi bekas tambang yang tandus. Wisatawan dapat menjelajahi pantai terpencil dan laguna dalam, tetapi penerbangan langka dan minimnya fasilitas membuat Nauru destinasi yang sulit dijangkau, ideal untuk traveler yang mencari pengalaman tak biasa.
9. Lesotho: Kerajaan di Atas Awan
Lesotho, negara yang dikelilingi Afrika Selatan, terletak di dataran tinggi dengan ketinggian minimum 1.400 meter, dijuluki “Kerajaan di Langit.” Wisatawan dapat menikmati trekking di Pegunungan Maluti, menunggang kuda, dan desa tradisional Basotho. Namun, akses jalan yang terbatas dan cuaca ekstrem membuat Lesotho menarik bagi traveler yang menyukai tantangan alam.
10. Brunei: Kesultanan Kaya dengan Aturan Ketat
Brunei, di Pulau Kalimantan, menawarkan masjid-masjid megah seperti Masjid Omar Ali Saifuddien dan kampung air terbesar di dunia, Kampong Ayer. Namun, negara ini menerapkan hukum syariat yang ketat, termasuk larangan alkohol dan aturan berpakaian konservatif. Wisatawan yang menghormati budaya lokal dapat menikmati kekayaan arsitektur dan hutan tropis Taman Nasional Ulu Temburong.
Informasi Praktis untuk Traveler
Mengunjungi negara-negara ini memerlukan perencanaan matang. Visa sering kali sulit didapat, sehingga disarankan untuk menghubungi kedutaan terkait jauh hari sebelumnya. Wisatawan juga perlu mempersiapkan asuransi perjalanan yang mencakup risiko kesehatan dan evakuasi, terutama untuk destinasi berisiko seperti Somalia. Koneksi internet bervariasi, dengan negara seperti Bhutan dan Tuvalu memiliki akses terbatas, sehingga modem portabel atau eSIM dapat membantu. Selalu hormati adat istiadat lokal, terutama di negara dengan tradisi kuat seperti Brunei atau Eritrea, untuk memastikan perjalanan yang aman dan bermakna.