Tangisan Wanita di Curug Cibeureum Malam Hari, Mitos atau Fakta Pendaki Gunung Gede?

Ilustrasi wanita misterius
Sumber :
  • Pixabay

Di Curug Cibeureum, petilasan Eyang Haji Mintarsa dianggap sebagai situs sakral, dan beberapa pendaki percaya bahwa suara tangisan adalah manifestasi spiritual dari entitas penjaga gunung. Mitos lain menyebutkan bahwa perempuan yang sedang menstruasi dilarang mendaki karena dianggap “kotor” dan dapat mengundang gangguan gaib, meskipun ini lebih merupakan kepercayaan budaya lokal daripada fakta ilmiah.

Fakta Ilmiah di Balik Fenomena Suara Tangisan

Meski cerita mistis menarik perhatian, ada penjelasan ilmiah yang mungkin menjadi dasar fenomena ini. Suara tangisan bisa disebabkan oleh efek akustik alami di lingkungan pegunungan. Aliran air Curug Cibeureum yang deras, dipadukan dengan hembusan angin melalui celah-celah batu atau pohon, dapat menghasilkan suara yang menyerupai tangisan manusia. 

Fenomena ini dikenal sebagai pareidolia audio, di mana otak manusia cenderung mengenali pola suara familiar, seperti tangisan, dari suara alam yang sebenarnya acak. Selain itu, kondisi psikologis pendaki, seperti kelelahan atau ketegangan saat mendaki di malam hari, dapat memperkuat persepsi terhadap suara-suara aneh. Cuaca ekstrem di Gunung Gede, seperti hujan deras atau angin kencang, juga dapat menciptakan efek suara yang membingungkan.

Pengalaman Pendaki dan Imbauan Keselamatan

Pengalaman pendaki di Curug Cibereum bervariasi, dari yang hanya mendengar suara hingga yang mengaku melihat sosok berpakaian putih, seperti yang dilaporkan seorang pendaki pada 2016. Namun, pihak TNGGP menegaskan pentingnya persiapan fisik dan mental sebelum mendaki untuk menghindari halusinasi atau kecelakaan.

Dalam beberapa kasus, pendaki yang mengalami hipotermia atau keseleo, seperti kejadian viral pada Juni 2025, sering dikira meninggal karena diselimuti kain untuk menjaga suhu tubuh, memicu rumor yang tidak benar. TNGGP juga mengimbau pendaki untuk menghindari pendakian malam hari saat cuaca buruk dan memastikan izin resmi melalui Hiking Organizer terdaftar, seperti Basecamp GEPANGKU atau KOBEL ADVENTURE, untuk menjaga keselamatan.