5 Tips Renovasi Rumah Agar Tetap Hemat tapi Tetap Layak Huni
- Istimewa
Di banyak komunitas, terutama di daerah pedesaan, semangat gotong royong masih menjadi kekuatan besar. Mengajak tetangga atau kerabat untuk membantu dalam pekerjaan ringan seperti pengecatan, pembersihan, atau perataan tanah dapat mengurangi biaya tenaga kerja secara signifikan.
Selain itu, Anda juga dapat mencari tahu program bantuan sosial dari pemerintah atau sektor swasta. Sebagai contoh, beberapa perusahaan seperti PT Djarum memiliki program tanggung jawab sosial Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) yang mendukung renovasi rumah warga kurang mampu.
Program yang merenovasi 15 rumah tak layak huni di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini sering kali menyediakan material bangunan atau tenaga ahli secara gratis atau dengan subsidi, sehingga membantu meringankan beban biaya renovasi.
5. Optimalkan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami
Rumah yang sehat tidak harus mahal, tetapi membutuhkan perhatian pada sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Ventilasi yang baik membantu menjaga kualitas udara dalam ruangan, mengurangi kelembapan, dan mencegah pertumbuhan jamur.
Membuat bukaan seperti jendela atau lubang angin dengan desain sederhana dapat dilakukan dengan biaya rendah, namun memberikan dampak besar. Pastikan jendela ditempatkan secara strategis untuk memungkinkan masuknya cahaya matahari, yang tidak hanya menghemat listrik, tetapi juga membantu membunuh bakteri dan menjaga ruangan tetap kering.
Sebagai contoh, menambahkan jendela kaca berukuran sedang atau lubang angin dengan kawat kasa dapat meningkatkan kenyamanan rumah dengan investasi minimal.