Berkaca pada Tsunami Jepang, Waspadai 4 Tanda-Tanda Tsunami yang Bisa Dilihat Kasat Mata!

Ilustrasi tsunami
Sumber :
  • Pixabay

Selain perilaku hewan, ada tanda-tanda alam yang dapat diperhatikan masyarakat pesisir sebagai peringatan dini:

  1. Air laut mendadak surut jauh ke tengah
    Laut yang tiba-tiba surut hingga meninggalkan dasar pantai yang biasanya tak terlihat adalah tanda klasik tsunami. Fenomena ini terjadi karena gelombang besar sedang terbentuk di tengah laut.
  2. Suara gemuruh keras dari arah laut
    Banyak saksi mata melaporkan mendengar suara mirip “deru kereta” dari laut sebelum tsunami datang. Suara ini berasal dari gelombang yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi.
  3. Getaran gempa kuat dan lama
    Jika terjadi gempa yang terasa lebih dari 20 detik di wilayah pesisir, segera menjauh dari pantai karena gempa bawah laut sering memicu tsunami.
  4. Perubahan arus dan warna air laut
    Air laut yang mendadak berpusar, berubah warna menjadi keruh, atau muncul gelembung-gelembung besar bisa menjadi sinyal adanya pergerakan besar di dasar laut.

Jika salah satu atau kombinasi tanda alam ini terlihat, langkah terbaik adalah segera menuju ke tempat yang lebih tinggi tanpa menunggu peringatan resmi.

Ahli konservasi ternama Alan Rabinowitz dari Wildlife Conservation Society (Bronx Zoo, New York) mengatakan kepada National Geographic bahwa beberapa hewan memiliki indera pendengaran dan penciuman yang sangat tajam sehingga memungkinkan mereka mengetahui ada sesuatu yang datang jauh sebelum manusia menyadari bahwa sesuatu itu ada.

Pernyataan Rabinowitz ini menegaskan bahwa hewan bisa mendeteksi getaran kecil, suara frekuensi rendah (infrasound), atau perubahan tekanan udara yang terjadi sebelum gempa atau tsunami.

Fenomena ini bukan hanya cerita turun-temurun. Penelitian internasional mendukung adanya kepekaan hewan terhadap bencana:

  1. Proyek Max Planck Institute (Jerman)
    Martin Wikelski memasang pelacak GPS pada kambing di Gunung Etna, Italia. Hasilnya, kambing menunjukkan perilaku abnormal beberapa jam sebelum letusan gunung.
  2. Sapi, Domba, dan Anjing di Italia
    Studi yang dimuat di DW.com menemukan sapi, domba, dan anjing menjadi lebih gelisah hingga 20 jam sebelum gempa besar melanda.
  3. Kodok di Lake San Ruffino
    Penelitian yang dikutip Wired mendokumentasikan koloni kodok yang meninggalkan kolam lima hari sebelum gempa besar. Setelah gempa usai, mereka kembali ke habitatnya.