Tips Bertahan Hidup Saat Gaji Tinggal Setengah, Ubah Panik Jadi Strategi Hemat!

Ilustrasi gaya hidup hemat
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Rasanya seperti deja vu setiap bulan. Baru memasui awal bulan tapi saldo rekening sudah menipis, dompet tinggal recehan, dan gaji masih jauh dari tanggal masuk. Jika kamu sering merasa cemas saat menghadapi kondisi seperti ini, kamu tidak sendiri.

Survei dari CNBC menyebutkan bahwa 63% pekerja di dunia hanya mampu bertahan hidup selama dua minggu jika kehilangan pemasukan utama. Artinya, sebagian besar dari kita memang hidup dalam sistem “dari gaji ke gaji”. Tapi tenang, situasi ini bukan akhir segalanya. Dengan mindset dan strategi yang tepat, kamu masih bisa bertahan bahkan tetap nyaman.

Menurut financial psychologist dan penulis buku Mind Over Money, Dr. Brad Klontz, hal terpenting saat menghadapi krisis keuangan bukanlah uang itu sendiri, melainkan cara kita merespons dan mengelolanya. Artikel ini akan membantumu mengubah mode panik jadi strategi hemat yang cerdas. 

 

Kenali Posisi Finansialmu: Lakukan Audit Mini

Langkah pertama yang wajib kamu lakukan cek dan sadari posisi finansialmu. Berapa sisa uang di rekening? Apa saja tagihan wajib yang belum dibayar? Berapa biaya hidup harian yang tersisa? Buatlah daftar sederhana:

 

  • Pengeluaran tetap (kontrak rumah, listrik, cicilan)

  • Pengeluaran harian (makan, transport)

  • Pengeluaran bisa ditunda (jajan, langganan streaming, belanja impulsif)

 

Dr. Klontz menyebut, tanpa kesadaran, kita hanya akan mengandalkan tebakan, bukan keputusan yang terukur. Audit ini adalah fondasi strategi hematmu.

 

 

2. Fokus pada Kebutuhan, Tahan Keinginan

Di tengah gaji yang tinggal setengah, kemampuan membedakan butuh dan ingin sangat penting. Misalnya, makan adalah kebutuhan, tapi makan di luar atau delivery setiap hari adalah keinginan. Tips sederhana:

 

  • Buang 3 pengeluaran tidak penting minggu ini

  • Tunda checkout keranjang belanja 3 hari, biasanya keinginan akan hilang

  • Masak makanan sendiri dan simpan untuk dua hari ke depan

Dr. Klontz menjelaskan bahwa dalam kondisi stres, kita cenderung melakukan emotional spending untuk menghibur diri.

"Saat merasa terancam, otak kita mencari kenyamanan instan, dan sering kali belanja menjadi pelarian," jelasnya.

 

3. Buat Anggaran Darurat Sementara

 

Kini saatnya menyusun survival budget, alias anggaran darurat yang realistis. Gunakan sistem persentase sederhana, misalnya 50% untuk makan pokok, 30% untuk transport dan kebutuhan penting lainnya dan 20% untuk antisipasi keadaan darurat. Kalau perlu, kurangi lebih dalam lagi agar sesuai realita keuanganmu.

Menurut Dr. Klontz, kamu bisa menggunakan konsep mental accounting, yaitu memberi label pada uangmu agar tidak cepat habis.

"Saat uang diberi tujuan, kita lebih berhati-hati menggunakannya," ujar Klontz.

 

 

4. Ubah Sudut Pandang: Dari Bertahan Jadi Berstrategi

Mungkin kamu merasa ini adalah masa bertahan hidup. Tapi coba ubah narasinya menjadi kamu bukan sedang kekurangan, kamu sedang menyusun strategi efisiensi. Cara mengubah mindset:

 

  • Hindari kalimat seperti “aku miskin”, ubah jadi “aku sedang bijak mengatur uang”

  • Catat keberhasilan kecil (misal: 3 hari tanpa jajan kopi kekinian)

  • Gunakan kata “strategi”, bukan “pengorbanan”

Dr. Klontz menekankan pentingnya mengganti dialog internal agar tidak merasa rendah diri. Pikiran yang positif akan mendorong keputusan finansial yang lebih rasional.

 

5. Gunakan Sistem Amplop atau E-Wallet Terpisah

 

Strategi klasik tapi tetap efektif yakni metode amplop. Bagi uangmu ke dalam kategori tertentu secara fisik atau digital. Contoh kategori amplop makan, amplop transport dan amplop darurat

 

Kalau kamu menggunakan e-wallet, manfaatkan fitur saldo terpisah atau dompet khusus. Visualisasi ini akan membantu kamu mengendalikan keinginan untuk menggesek tanpa sadar.

Dr. Klontz menyarankan visualisasi keuangan karena itu memberi efek psikologis positif. Kita jadi sadar bahwa uang ada batasnya, dan penggunaannya harus selektif.

 

6. Cari Hiburan Gratis Tapi Bermakna

 

Hemat bukan berarti hidup harus membosankan. Kamu tetap bisa menikmati waktu luang tanpa biaya besar. Ide hiburan hemat:

 

  • Nonton film atau edukasi di YouTube

  • Baca e-book gratis dari perpustakaan digital

  • Masak bareng teman atau keluarga

  • Jalan sore di taman kota

Menurut Klontz, hiburan yang bermakna tetap dibutuhkan agar mentalmu tidak lelah. Tanpa ini, kamu bisa merasa tertekan dan akhirnya kembali ke pola konsumsi impulsif.

 

7. Evaluasi Mingguan: Apa yang Sudah Berhasil?

Setiap akhir minggu, luangkan waktu 15 menit untuk mengecek:

 

  • Apakah kamu berhasil menjalankan rencana hemat?

  • Apakah ada pengeluaran yang tidak perlu?

  • Bagian mana yang bisa ditingkatkan minggu depan?

 

Dr. Klontz menegaskan bahwa jangan terlalu keras pada diri sendiri. Fokus pada perubahan kecil yang konsisten.