Musim Hujan Rawan Banjir? Ini 7 Tips Menyelamatkan Tembok Rumah dari Jamur dan Lembap

Ilustrasi tembok berjamur
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Musim hujan memang menyegarkan udara, tapi juga membawa tantangan besar bagi pemilik rumah, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir. Salah satu masalah yang paling sering muncul adalah tembok rumah menjadi lembap, berjamur, bahkan mulai mengelupas. 

 

Selain merusak estetika, tembok yang lembap juga bisa membahayakan kesehatan karena menjadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri.

 

Banyak orang baru sadar saat dinding sudah dipenuhi bercak hitam atau cat mulai menggelembung. Padahal, mencegah jauh lebih mudah daripada memperbaiki. 

 

Jika Anda ingin rumah tetap nyaman dan sehat selama musim hujan, berikut ini tujuh tips yang bisa Anda lakukan untuk menyelamatkan tembok dari ancaman jamur dan lembap:

 

1. Gunakan Cat Anti-Air dan Anti-Jamur

 

Salah satu langkah paling efektif adalah melapisi tembok dengan cat khusus yang tahan terhadap air dan jamur. Cat jenis ini biasanya memiliki lapisan pelindung yang mencegah air meresap masuk ke dinding, sekaligus menahan pertumbuhan jamur.

 

Pilih cat berkualitas tinggi dan aplikasikan minimal dua lapisan. Jika memungkinkan, gunakan pelapis dasar (primer) yang juga anti-lembap untuk perlindungan ekstra.

 

2. Periksa dan Perbaiki Tetesan dari Atap atau Talang Air

 

Bocor kecil dari atap atau talang air yang mampet bisa menjadi penyebab utama dinding lembap. Air akan meresap perlahan ke dinding dan menimbulkan jamur tanpa disadari.

 

Sebelum musim hujan datang, periksa seluruh jalur air hujan, pastikan tidak ada talang yang retak, sambungan bocor, atau saluran yang tersumbat daun dan sampah.

 

3. Jauhkan Barang dari Dinding

 

Saat dinding dalam kondisi lembap, udara di sekitar menjadi tidak sehat. Menempelkan furnitur langsung ke dinding justru bisa memperparah kelembapan karena tidak ada ruang sirkulasi udara.

 

Berikan jarak minimal 5–10 cm antara tembok dengan perabot seperti lemari, sofa, atau kasur agar dinding bisa 'bernapas' dan cepat kering jika basah.

 

4. Gunakan Dehumidifier atau Arang Aktif

 

Di ruang tertutup yang mudah lembap, seperti kamar mandi, dapur, atau gudang, Anda bisa gunakan dehumidifier untuk menyerap kelembapan berlebih di udara. Jika ingin cara alami, tempatkan arang aktif dalam wadah terbuka di sudut ruangan.

 

Arang mampu menyerap air dan bau tak sedap, sekaligus membantu mencegah jamur tumbuh di dinding.

 

5. Cek Retakan Dinding Secara Berkala

 

Retakan kecil di dinding luar atau dalam rumah bisa jadi jalur masuk air hujan. Jika dibiarkan, retakan akan semakin melebar dan membuat air lebih mudah meresap, terutama saat hujan deras atau banjir.

 

Gunakan dempul atau semen khusus untuk menutup retakan, lalu haluskan dan lapisi dengan cat anti-air agar tembok kembali kedap.

 

6. Pastikan Ventilasi Udara Cukup

 

Sirkulasi udara yang buruk membuat dinding lebih cepat lembap dan mengundang jamur. Pastikan rumah memiliki ventilasi silang yang cukup agar udara bisa berganti secara alami.

 

Jika rumah Anda minim ventilasi, gunakan exhaust fan atau buka jendela secara rutin saat cuaca sedang cerah untuk mengurangi kelembapan.

 

7. Segera Keringkan Area yang Tergenang atau Basah

 

Bila rumah terkena banjir atau rembesan air, segera keringkan dinding dengan lap kering, kipas angin, atau hair dryer. Jangan menunggu tembok mengering sendiri karena proses itu terlalu lama dan bisa memicu pertumbuhan jamur.

 

Setelah dikeringkan, semprotkan cairan pembersih anti-jamur jika dinding sudah mulai menunjukkan tanda-tanda bercak hitam.

 

Musim hujan memang tak bisa dihindari, tapi kerusakan dinding rumah bisa dicegah sejak awal. Dengan perawatan rutin dan langkah pencegahan yang tepat, Anda bisa menjaga rumah tetap sehat, kering, dan terbebas dari jamur selama musim hujan.

 

Jangan tunggu dinding rusak baru bertindak. Lebih baik mulai dari sekarang agar rumah Anda tetap nyaman, bersih, dan aman untuk keluarga tercinta.