Tips Kamar Bebas Debu, 7 Cara Praktis Ini Solusinya!

Ilustrasi kamar tidur
Sumber :
  • Freepik

Cuci Perlengkapan Tidur Secara Berkala

Tempat tidur adalah salah satu sumber utama debu di kamar karena tungau debu (Dermatophagoides spp.) berkembang biak di sprei, sarung bantal, dan kasur. Tungau debu menyukai lingkungan lembap dan hangat, menghasilkan alergen yang dapat memicu bersin atau gatal. 

Cuci sprei, sarung bantal, dan selimut menggunakan air panas (setidaknya 60°C) setiap satu hingga dua minggu untuk membunuh tungau dan menghilangkan debu.

Gunakan pelindung kasur (mattress protector) anti-alergen yang terbuat dari bahan kedap udara untuk mencegah penumpukan debu di kasur. Menurut National Institute of Environmental Health Sciences, pelindung kasur dapat mengurangi paparan alergen hingga 80%. Jemur bantal dan kasur di bawah sinar matahari langsung selama 3–4 jam setiap bulan untuk mengurangi kelembapan dan membunuh mikroorganisme.

Kelola Ventilasi dan Kelembapan Kamar

Ventilasi yang baik sangat penting untuk mencegah penumpukan debu dan menjaga kualitas udara di kamar. Buka jendela setiap pagi selama 15–30 menit untuk sirkulasi udara segar, terutama jika kamar tidak dilengkapi AC. Namun, di daerah dengan polusi tinggi, gunakan penutup jendela berbahan jaring halus untuk menyaring debu dari luar. Pasang exhaust fan di kamar mandi yang berdampingan dengan kamar tidur untuk mengurangi kelembapan, karena udara lembap memicu perkembangan tungau debu.

Menjaga kelembapan kamar antara 40–50% adalah ideal, sesuai rekomendasi dari Environmental Protection Agency (EPA). Gunakan dehumidifier jika tingkat kelembapan di kamar melebihi 50%, terutama pada musim hujan. Alat ini tersedia di pasaran dengan harga mulai dari Rp500.000 untuk kapasitas kecil. Sebaliknya, hindari penggunaan humidifier berlebihan, karena udara terlalu lembap dapat memperburuk kondisi debu.