8 Ide Weekend Healing Keluarga Anti-Mainstream, Murah dan Dijamin Nggak Bosenin!

Ilustrasi keluarga
Sumber :
  • Freepik

LifestyleWeekend sering jadi momen keluarga untuk melepas penat. Sayangnya, pilihan healing sering itu-itu saja jalan ke mall, makan di restoran, atau staycation di hotel. Padahal, ada banyak cara seru, murah, dan penuh kebersamaan yang bisa jadi pengalaman baru untuk sekeluarga.

Psikolog perkembangan Erik H. Erikson pernah berkata, kalau bermain adalah cara paling alami untuk penyembuhan diri yang dimiliki seorang anak di masa kecil. Artinya, dengan bermain, anak-anak bukan hanya bersenang-senang, tapi juga memproses emosi dan menemukan kelegaan dari stres.

Inilah kenapa aktivitas keluarga yang penuh permainan dan interaksi punya efek positif jangka panjang. Kalau kamu lagi cari ide anti-mainstream biar weekend makin berkesan, berikut 8 aktivitas yang bisa dicoba bareng keluarga.

1. Camping di Halaman Rumah

Nggak perlu jauh-jauh ke gunung. Pasang tenda di halaman rumah, tambahkan lampu hias biar suasana makin cozy. Jangan lupa siapkan camilan khas camping seperti roti bakar, jagung rebus, atau marshmallow yang bisa dipanggang bareng-bareng. Bonusnya? Anak-anak bakal senang merasa seperti “camping sungguhan” tapi tetap aman di rumah.

2. Cooking Challenge Keluarga

Biar weekend lebih seru, coba adakan lomba masak sederhana. Bagi keluarga jadi dua tim misalnya ayah dan anak vs ibu dan anak. Tantangannya: bikin menu dari bahan seadanya di kulkas. Selain menumbuhkan kerjasama, hasil masakan bisa jadi santapan makan malam penuh tawa.

3. Tur Kuliner Kaki Lima Malam Hari

Alih-alih makan di restoran mahal, coba healing dengan wisata kuliner kaki lima. Jalan bareng sekeluarga sambil menjelajahi warung sate, martabak, atau angkringan bisa jadi pengalaman tak terlupakan. Sensasi duduk di bangku sederhana dengan suasana jalanan malah bikin lebih hangat.

4. Scrapbook atau Family Time Capsule

Keluarga bisa bernostalgia dengan mencetak foto-foto lama dan menempelkannya di scrapbook. Tambahkan cerita singkat di samping foto biar jadi lebih hidup. Kalau mau lebih unik, buat time capsule keluarga. Masukkan surat, mainan kecil, atau foto ke dalam kotak untuk disimpan dan dibuka 5–10 tahun ke depan. Dijamin seru saat membukanya nanti.

5. Movie Marathon dengan Twist

Nonton film bersama keluarga memang sudah biasa. Tapi kali ini, coba kasih twist pilih film superhero lalu tonton dengan kostum sederhana buatan sendiri. Atau buat night of nostalgia dengan memutar film animasi klasik yang dulu disukai orang tua. Selain seru, anak-anak bisa mengenal film favorit generasi sebelumnya.

6. Family Volunteering Day

Healing bukan hanya soal bersenang-senang, tapi juga bisa jadi momen untuk menebar kebaikan. Coba ajak keluarga melakukan kegiatan sosial seperti berbagi makanan ke tetangga, membersihkan taman, atau berkunjung ke panti asuhan.

“Hubungan keluarga dibangun sedikit demi sedikit lewat momen kecil sehari-hari. Tidak perlu waktu lama. Bahkan hanya 10 menit sehari melakukan aktivitas yang disukai anak sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kita peduli,” kata pakar psikologi keluarga, Dr. John Gottman.

Dengan volunteering sederhana, anak-anak belajar arti empati, sementara orang tua bisa memperkuat ikatan lewat contoh nyata.

7. Treasure Hunt ala Agen Rahasia

Siapkan permainan sederhana dengan petunjuk (clue) yang disembunyikan di rumah atau taman sekitar. Buat alur cerita seru ala agen rahasia dengan hadiah kecil di akhir pencarian. Anak-anak pasti girang, sementara orang tua juga bisa ikut larut dalam keseruan permainan.

8. Workshop Mini di Rumah

Weekend bisa jadi waktu yang tepat untuk belajar hal baru bareng-bareng. Misalnya melukis di kanvas kecil, membuat keramik sederhana, atau menanam sayur di pot. Dr. John Gottman juga menekankan pentingnya waktu bermain dengan orang tua, terutama ayah.

“Ketika ayah meluangkan waktu untuk bermain aktif dan terlibat, ada manfaat nyata, perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak bisa lebih baik,” kata dia.

Jadi, workshop kecil di rumah bukan hanya seru, tapi juga mendukung tumbuh kembang anak.