Kapan Waktu Terbaik untuk Mempersiapkan Kehamilan?

Ilustrasi wanita hamil
Sumber :
  • Pixabay

Lifestyle –Memiliki keturunan adalah impian dari  banyak pasangan suami-istri yang baru menikah. Untuk memiliki keturunan, pasangan suami istri sendiri harus sudah harus mempersiapkannya bahkan sebelum mereka menikah. Salah satunya dengan melakukan tes kesuburan atau tes pra nikah.

Tes kesuburan ini adalah serangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh pasangan calon pengantin untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi mereka, termasuk potensi untuk memiliki keturunan.

“Sebaiknya ideal pasangan yang akan menikah itu sudah mulai menyadari dan meningkatkan kewaspadaan atas fungsi reproduksinya. Memang tergantung dari niat pasangan tersebut,” kata spesialis kebidanan dan kandungan yang juga merupakan konsultan fertilitas dari RS Brawijaya, dr. Niken P. Pangastuti, Sp.OG KFER saat ditemui awak media di Jakarta, Sabtu 2 Agustus 2025.

Niken mengingatkan tentang pentingnya untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi kesehatan reproduksi terutama bagi mereka yang ingin memiliki keturunan setelah menikah. Terlebih belakangan ini tidak sedikit dari masyarakat kita yang menunda pernikahan.

Selain dengan adanya pola perubahan hidup dan kemajuan zaman banyak klien yang menunda pernikahan entah itu untuk tujuan karir atau pendidikan. Itu menyebabkan pernikahan pada wanita bergeser ke usia yang lebih tua, usia 35 tahun. Sehingga pada akhirnya saat mereka menikah fungsi cadangan telurnya sudah mulai menurun dan itu menjadi permasalahan baru yang mungkin kita bisa secara bersama-sama membantu mencarikan solusi masalah itu,” jelasnya.

Benih IVF Center Bantu Pasangan Meraih Impian Menjadi Orang Tua

Brawijaya Hospital resmi mengumumkan transformasi layanan fertilitas unggulannya menjadi Benih IVF Center by Brawijaya Hospital. Benih IVF Center menggandeng Dr. Robert Fischer, MD sebagai medical advisor untuk mengembangkan Fischer Concept Protocol, pendekatan fertilisasi in vitro (IVF) yang dipersonalisasi yang berfokus pada penyesuaian perawatan hormonal dan waktu prosedur untuk masing-masing pasien. Beliau adalah seorang pakar IVF dunia yang juga terafiliasi dengan Star Fertility Malaysia. 

Implementasi Fischer Concept Protocol di Benih IVF Center dijalankan oleh tim multidisiplin yang dipimpin oleh dr. M. Luky Satria, Sp.OG-KFER, seorang spesialis obstetri dan ginekologi dengan subspesialisasi fertilitas dan endokrinologi reproduksi. Di bawah kepemimpinan beliau, tim IVF dipastikan menjalankan setiap tahapan protokol secara optimal dan konsisten guna meningkatkan keberhasilan kehamilan.

“Kolaborasi dengan Dr. Robert Fischer adalah langkah strategis yang memperkuat komitmen kami untuk menghadirkan keunggulan dunia bagi masyarakat Indonesia. Benih IVF Center lahir dari fondasi global excellence, namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal— kedekatan, empati, dan pelayanan yang holistik. Kami yakin, kolaborasi ini akan membawa harapan baru dan menjadi solusi terbaik bagi setiap pasangan yang mendambakan kehadiran buah hati,” kata Presiden Direktur Brawijaya Hospital Group, Devin Wirawan.

Sementara itu, General Manager Benih IVF Center, dr. Raynaldy Budhy Prabowo, MM,  mengungkap bahwa benih IVF Center hadir berlandaskan harapan dan kepercayaan. Dengan layanan yang personal, dukungan tim ahli berpengalaman, fasilitas yang komprehensif, serta kolaborasi para pakar di tingkat nasional dan internasional, pihaknya percaya bahwa Benih IVF Center mampu menghadirkan tingkat keberhasilan kehamilan yang tinggi, membawa kebahagiaan yang dinanti oleh setiap pasangan di Indonesia.

Di sisi lain, Dr. Fischer mengatakan, dirinya sangat senang bisa kembali ke Indonesia, khususnya ke Benih IVF Center by Brawijaya Hospital, yang dianggapnya sebagai mitra penting dalam mendorong standar layanan fertilitas di Asia.

“‘Benih’ adalah nama yang sarat makna emosional dan penuh harapan yang mencerminkan dedikasi klinik ini dalam mendampingi setiap pasangan meraih impian menjadi orang tua,” kata dia.