Tips Merawat Peralatan Makan Bayi, Bisa Disimpan Lama Sampai Punya Adik

Ilustrasi wadah makan bayi
Sumber :
  • Freepik

LifestylePeralatan makan bayi, seperti botol susu, sendok, mangkuk, dan dot, merupakan investasi penting bagi orang tua untuk menunjang nutrisi dan kesehatan anak. Di tengah kesibukan merawat bayi, menjaga kebersihan dan daya tahan peralatan makan sering kali terabaikan, padahal perawatan yang tepat dapat memperpanjang usia pakainya hingga bisa digunakan kembali untuk adik. 

Dengan perawatan yang baik, peralatan ini tidak hanya tetap higienis, tetapi juga aman dan fungsional dalam jangka panjang. Berikut adalah lima tips praktis dan informatif untuk merawat peralatan makan bayi, mulai dari pembersihan, sterilisasi, hingga penyimpanan, agar tetap dalam kondisi optimal untuk penggunaan berulang. 

1. Bersihkan Segera Setelah Penggunaan

Membersihkan peralatan makan bayi segera setelah digunakan adalah langkah awal untuk mencegah penumpukan bakteri dan sisa makanan. Sisa susu atau puree pada botol dan sendok dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme jika dibiarkan terlalu lama. 

Gunakan air hangat dan sabun cuci piring khusus bayi yang bebas dari bahan kimia berbahaya seperti paraben atau sulfat. Sikat botol dengan sikat khusus yang memiliki bulu lembut untuk menjangkau sudut-sudut sulit, seperti dasar botol atau celah dot. Bilas hingga bersih untuk menghilangkan residu sabun. Langkah ini penting untuk mencegah noda membandel yang dapat merusak bahan peralatan, terutama jika terbuat dari plastik bebas BPA.

2. Sterilisasi Secara Rutin

Sterilisasi adalah kunci untuk menjaga peralatan makan bayi tetap higienis, terutama untuk bayi di bawah usia satu tahun yang sistem imunnya masih rentan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan merebus peralatan dalam air mendidih selama 5–10 menit atau menggunakan alat sterilisator uap elektrik. Pastikan peralatan tahan panas (seperti botol kaca atau plastik bebas BPA) sebelum direbus. 

Untuk dot silikon, periksa petunjuk produsen untuk memastikan metode sterilisasi yang aman. Lakukan sterilisasi setidaknya sekali sehari selama 6 bulan pertama, lalu kurangi frekuensinya menjadi 2–3 kali seminggu seiring bertambahnya usia bayi. Sterilisasi rutin mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga peralatan tetap aman untuk penggunaan jangka panjang.

3. Periksa Kerusakan Secara Berkala

Peralatan makan bayi, terutama yang terbuat dari plastik atau silikon, dapat mengalami kerusakan seperti retak, goresan, atau perubahan warna seiring waktu. Goresan pada botol atau dot dapat menjadi tempat bersarangnya bakteri, sedangkan keretakan dapat membahayakan bayi. 

Periksa setiap peralatan secara rutin, minimal sekali sebulan, dengan memerhatikan tanda-tanda aus seperti noda permanen atau tekstur yang berubah. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti peralatan tersebut. Untuk botol kaca, pastikan tidak ada retakan kecil yang dapat pecah saat digunakan. Pemeriksaan rutin memastikan peralatan tetap aman dan dapat digunakan kembali untuk anak berikutnya.

4. Simpan di Tempat Kering dan Tertutup

Penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga daya tahan peralatan makan bayi. Setelah dibersihkan dan disterilkan, pastikan peralatan benar-benar kering sebelum disimpan untuk mencegah pertumbuhan jamur. Gunakan rak pengering khusus atau kain bersih yang bebas debu untuk mengeringkan. Simpan peralatan di dalam wadah tertutup, seperti kotak plastik kedap udara atau lemari khusus, untuk melindungi dari debu dan serangga. 

Hindari menyimpan di tempat lembap seperti dekat wastafel atau di bawah sinar matahari langsung, karena kelembapan dan panas dapat mempercepat kerusakan bahan plastik atau silikon. Penyimpanan yang baik memungkinkan peralatan tetap dalam kondisi prima hingga digunakan kembali.

5. Gunakan Produk Pembersih Khusus Bayi

Pemilihan produk pembersih yang tepat sangat memengaruhi keawetan dan keamanan peralatan makan bayi. Gunakan sabun cuci piring khusus bayi yang bebas dari pewangi buatan, paraben, dan bahan kimia agresif. 

Hindari penggunaan sabun cuci piring biasa, karena residu bahan kimia dapat tertinggal dan berbahaya bagi bayi. Untuk noda membandel, rendam peralatan dalam larutan air hangat dan baking soda (1 sendok teh per liter air) selama 10–15 menit sebelum disikat. Pembersih khusus membantu menjaga integritas bahan peralatan, sehingga tetap aman dan tahan lama.

Tips Tambahan untuk Perawatan

Untuk botol kaca, hindari perubahan suhu mendadak (misalnya, dari air panas ke air dingin) agar tidak retak. Simpan dot silikon terpisah dari botol untuk mencegah deformasi akibat tekanan. 

Labeli wadah penyimpanan dengan tanggal pembelian peralatan untuk melacak usia pakainya, karena plastik bebas BPA sekalipun memiliki masa pakai sekitar 1–2 tahun. 

Jika peralatan akan disimpan untuk waktu lama, bungkus dengan kain bersih sebelum dimasukkan ke wadah kedap udara untuk perlindungan ekstra.