Anak Ngamuk Minta Mainan? Jangan Langsung Dituruti, Ini yang Harus Orang Tua Lakukan!
- Freepik
Lifestyle –Bayangkan situasi ini Anda sedang di minimarket atau pusat perbelanjaan, tiba-tiba anak Anda menangis keras, berguling di lantai, sambil berteriak, “Aku mau mainan itu!” atau “Kalau nggak dibeliin, aku nggak mau pulang!”
Sebagian orang tua langsung panik. Sebagian lagi marah atau malu dilihat orang banyak. Tidak sedikit yang akhirnya menyerah, buru-buru membelikan barang yang diminta agar drama segera selesai.
Tapi, apakah cara itu benar? Atau justru jadi bumerang?
Tantrum saat anak meminta sesuatu bukan sekadar momen memalukan. Ini adalah momen krusial dalam membentuk pola pikir dan emosi anak ke depannya. Menurut psikolog anak dan pendiri Aha! Parenting, Dr. Laura Markham, tantrum adalah bentuk komunikasi anak yang belum bisa mengelola emosinya sendiri. Maka, reaksi orang tua justru yang paling menentukan apakah situasi ini akan menjadi pelajaran, atau justru memperkuat kebiasaan buruk.
Kenapa Anak Bisa Tantrum Saat Minta Sesuatu?
Anak usia balita hingga prasekolah belum memiliki kendali penuh atas emosinya. Mereka belum paham konsep waktu seperti “nanti”, “bukan sekarang”, apalagi “tidak perlu”. Ketika mereka menginginkan sesuatu entah mainan, makanan, atau benda yang menarik di rak toko dan tidak langsung mendapatkannya, otaknya memicu sinyal darurat yakni frustrasi. Frustrasi ini yang kemudian meledak dalam bentuk tangisan, teriakan, dan reaksi fisik.
Menurut Dr. Markham, gantrum terjadi ketika emosi anak terlalu besar untuk dikendalikan sistem sarafnya yang belum matang.