Menyapih Mendadak Bisa Sebabkan Dampak Buruk, Ketahui 5 Hal Ini
- Freepik
Lifestyle –Menyapih anak, yaitu proses menghentikan pemberian ASI atau susu formula dan beralih ke makanan padat atau minuman lain, merupakan tahapan penting dalam perkembangan anak. Namun, jika dilakukan secara mendadak, penyapihan dapat menimbulkan dampak negatif, baik secara fisik maupun emosional, bagi anak dan ibu.
Proses penyapihan yang terburu-buru sering kali dipicu oleh keadaan darurat, seperti masalah kesehatan atau kebutuhan mendesak lainnya, tetapi tanpa pendekatan yang tepat, hal ini dapat mengganggu kesejahteraan keluarga.
Artikel parenting ini akan menguraikan lima hal penting yang perlu diketahui untuk memahami risiko menyapih mendadak dan cara mengelolanya dengan bijaksana, sehingga proses ini tetap mendukung kesehatan dan kenyamanan anak serta ibu.
1. Dampak Emosional pada Anak
Anak yang disapih secara mendadak sering kali mengalami stres emosional karena menyusu tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga memberikan rasa aman dan kenyamanan. Menurut penelitian dari American Academy of Pediatrics, menyusu memiliki efek menenangkan yang membantu anak mengatasi stres.
Penghentian mendadak dapat menyebabkan anak menjadi rewel, cemas, atau menunjukkan perubahan perilaku, seperti sulit tidur atau menolak makan. Untuk meminimalkan dampak ini, penting untuk menggantikan sesi menyusu dengan aktivitas yang memberikan kenyamanan, seperti pelukan, membaca cerita, atau bermain bersama. Memberikan perhatian ekstra selama transisi dapat membantu anak merasa tetap dicintai dan diperhatikan.
2. Risiko Fisik bagi Ibu
Menyapih secara mendadak dapat menyebabkan masalah fisik bagi ibu, terutama pada payudara. Ketika produksi ASI tiba-tiba dihentikan, ibu berisiko mengalami pembengkakan payudara, nyeri, atau bahkan mastitis, yaitu infeksi pada jaringan payudara.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pengurangan frekuensi menyusu secara bertahap membantu tubuh ibu menyesuaikan produksi ASI secara alami. Jika penyapihan mendadak tidak dapat dihindari, ibu disarankan untuk memompa ASI secukupnya untuk meredakan tekanan tanpa merangsang produksi lebih lanjut, serta berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah komplikasi.
3. Gangguan Nutrisi pada Anak
Penyapihan mendadak dapat mengganggu asupan nutrisi anak, terutama jika anak belum sepenuhnya terbiasa dengan makanan padat. ASI atau susu formula menyediakan nutrisi penting, seperti protein, lemak, dan zat besi, yang mendukung pertumbuhan anak. Jika transisi ke makanan padat dilakukan terlalu cepat, anak mungkin tidak mendapatkan kalori atau nutrisi yang cukup, yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh.
Untuk mencegah hal ini, pastikan anak telah diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang seimbang, seperti bubur kaya zat besi, buah-buahan, dan sayuran, sebelum penyapihan dimulai. Konsultasi dengan dokter anak juga penting untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi.
4. Pentingnya Pendekatan Bertahap
Penyapihan yang ideal dilakukan secara bertahap untuk memberikan waktu bagi anak dan ibu untuk beradaptasi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengurangi sesi menyusu satu per satu setiap beberapa hari atau seminggu membantu mengurangi ketidaknyamanan. Misalnya, mulailah dengan menghilangkan sesi menyusu di siang hari, yang biasanya lebih mudah digantikan dengan makanan padat, sambil mempertahankan sesi menyusu pagi atau malam untuk kenyamanan anak.
Pendekatan ini tidak hanya mengurangi risiko fisik dan emosional, tetapi juga memungkinkan anak untuk belajar mengonsumsi makanan dari sumber lain, seperti cangkir atau botol, secara bertahap.
5. Peran Dukungan Keluarga dan Profesional
Dukungan dari keluarga dan tenaga profesional, seperti konselor laktasi atau dokter anak, sangat penting dalam mengelola penyapihan, terutama jika terpaksa dilakukan secara mendadak. Anggota keluarga, seperti ayah atau kakek-nenek, dapat membantu dengan mengambil alih rutinitas, seperti menidurkan anak atau memberikan makan, untuk mengurangi ketergantungan anak pada ibu saat menyusu.
Konselor laktasi dapat memberikan saran tentang cara menangani tantangan fisik, seperti pembengkakan payudara, dan membantu merancang rencana penyapihan yang sesuai dengan kondisi keluarga. Jika penyapihan mendadak tidak dapat dihindari, konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu mengidentifikasi strategi untuk meminimalkan dampak negatif.
Strategi Mengelola Penyapihan Mendadak
Jika penyapihan mendadak tidak dapat dihindari, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengurangi dampak buruk. Pertama, pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai melalui makanan padat atau minuman yang sesuai dengan usianya.
Kedua, ciptakan rutinitas baru yang memberikan rasa aman, seperti waktu bermain atau aktivitas yang melibatkan kontak fisik. Ketiga, ibu harus memantau kondisi payudaranya dan segera mencari bantuan medis jika muncul tanda-tanda infeksi. Terakhir, berikan perhatian ekstra pada anak untuk mendukung kesejahteraan emosionalnya selama masa transisi ini.