Perspektif Ulama dalam Parenting Modern, Mengapa Adab Harus Didahulukan Sebelum Ilmu?
- Freepik
Mengintegrasikan Adab dalam Pendidikan Formal
Pendidikan formal sering kali lebih menekankan pada aspek kognitif, tetapi orang tua dapat bekerja sama dengan sekolah untuk mengintegrasikan adab dalam proses belajar. Misalnya, guru dapat mengajarkan anak untuk menghormati teman sekelas, bekerja sama dalam kelompok, dan menghargai ilmu dengan cara yang sesuai dengan nilai Islam. Orang tua juga dapat memilih sekolah berbasis agama yang menjadikan adab sebagai bagian dari kurikulum, seperti pelajaran akhlak atau fiqh muamalah. Dengan demikian, anak tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang mulia.
Peran Komunitas dalam Membentuk Adab Anak
Komunitas memiliki peran besar dalam mendukung orang tua menanamkan adab pada anak. Ulama menyarankan agar anak dikenalkan pada lingkungan yang kondusif, seperti komunitas masjid atau kelompok belajar agama. Dalam kitab Tarbiyatul Aulad fil Islam, dikatakan bahwa lingkungan yang baik membantu anak menjaga adab dan iman. Orang tua dapat mengajak anak mengikuti kegiatan seperti pengajian anak, lomba adab, atau kegiatan sosial untuk melatih empati dan kepekaan terhadap orang lain. Dengan dukungan komunitas, anak akan lebih mudah menjalani adab sebagai bagian dari gaya hidup mereka.
Memanfaatkan Teknologi Secara Islami
Meskipun teknologi sering menjadi tantangan, orang tua dapat memanfaatkannya untuk menanamkan adab. Misalnya, orang tua dapat memilih konten digital yang mengajarkan nilai-nilai Islam, seperti video tentang kisah para nabi atau aplikasi yang mengajarkan adab sehari-hari. Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan adab digital, seperti tidak menyebarkan hoaks atau berkomentar negatif di media sosial. Dengan pendekatan ini, anak dapat menggunakan teknologi secara bertanggung jawab sambil menjaga akhlak mulia.