Pola Asuh Tanpa Teriakan, Teknik ‘Shitsuke’ Jepang yang Bisa Dicoba di Rumah
- Freepik
Pendekatan ini juga memperkuat hubungan orang tua-anak, meningkatkan kerja sama, dan mendukung perkembangan sosial anak. Dengan menerapkan Shitsuke, orang tua dapat menggantikan teriakan dengan komunikasi yang lebih konstruktif, yang terbukti lebih efektif dalam membentuk perilaku positif.
Prinsip Shitsuke dalam Pola Asuh
Shitsuke mengandalkan beberapa prinsip inti dalam parenting. Pertama, konsistensi dalam menetapkan aturan dan rutinitas harian membantu anak memahami ekspektasi dengan jelas. Kedua, orang tua berperan sebagai teladan, menunjukkan perilaku yang diinginkan, seperti berbicara dengan tenang atau menjaga kebersihan.
Ketiga, penguatan positif, seperti pujian spesifik, digunakan untuk memotivasi anak. Keempat, kesabaran menjadi kunci, memberikan anak waktu untuk belajar tanpa tekanan. Dalam keluarga Jepang, misalnya, anak-anak diajarkan merapikan mainan sejak usia dini melalui rutinitas sederhana yang diulang setiap hari, menciptakan kebiasaan tanpa memerlukan paksaan.
Cara Menerapkan Teknik Shitsuke di Rumah
Menerapkan Shitsuke dalam pola asuh di rumah dapat dilakukan melalui langkah-langkah praktis. Pertama, buat rutinitas harian sederhana, seperti waktu tidur atau makan yang konsisten, untuk memberikan struktur pada anak. Kedua, tunjukkan contoh perilaku positif, misalnya berbicara dengan nada tenang saat menangani konflik. Ketiga, gunakan pujian spesifik, seperti “Ibu suka cara kamu merapikan meja makan dengan rapi,” untuk memperkuat perilaku baik. Keempat, kelola emosi orang tua dengan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, sebelum menangani perilaku anak yang menantang. Kelima, ajarkan tanggung jawab melalui tugas kecil sesuai usia, seperti menyiram tanaman untuk anak prasekolah.
Sebuah studi kasus di Tokyo menunjukkan bahwa keluarga yang menerapkan Shitsuke berhasil mengurangi konflik harian dengan anak dalam waktu tiga bulan.